Sedari pagi pukul tujuh kurang, berpuluh-puluh kendaraan pribadi maupun bis-bis sewaan telah memasuki pelataran parker Gedung Sekretariat Negara. Mulai dari rombongan anak-anak Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Umum bahkan rombongan ibu-ibu pengajian dan dokter terlihat menunggu giliran dipanggil untuk menaiki bis ke Istana Presiden.Â
Toko Souvenir Sekretariat Negara yang baru saja diresmikan oleh Ibu Hj. Okke Hatta Rajasa, disesaki pengunjung yang ingin mendaftar masuk ke istana. Tampak Bambang Prajitno Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Sumber Daya Manusia yang ikut melihat kesiapan petugas pendaftaran yang berasal dari pegawai di lingkungan Rumah Tangga Presiden.Pengunjung yang ingin masuk istana pertama-tama diharuskan menyerahkan kartu identitas. Untuk pengunjung dewasa, diharuskan menyerahkan KTP atau SIM. Sedangkan pelajar menyerahkan kartu pelajar untuk nantinya akan ditukar dengan Id Card pengunjung yang telah tertera nomor urutnya dan memiliki warna tali yang berbeda -beda. Dikarenakan pada awal pembukaan terdapat rombongan yang akan diterima Presiden, maka rombongan pengunjung umum harus ekstra sabar, karena pengunjung rombongan pelajar dan ibu-ibu yang diterima Presiden berjumlah delapan kloter atau kira-kira 200 orang.          Â
Setelah mendapat id card, pengunjung dewasa diharuskan berfoto untuk kepentingan keamanan. Sesuai tata tertib kunjungan, pengunjung yang membawa tas dan kamera harus menitipkan dahulu di tempat penitipan yang letaknya di dalam toko souvenir, hanya ponsel – yang wajib dimatikan – dan dompet yang diperbolehkan dibawa. Setelah beberapa waktu menunggu bis pengantar, rombongan atau kloter umum pertama dipanggil oleh petugas agar bersiap memasuki bis dengan sebelumnya harus melewati pintu metal detector.           Â
Disini juga terjadi kebingungan sesaat, karena melalui pengeras suara petugas meminta agar pengunjung yang menggunakan tali warna biru untuk naik ke atas bis. Padahal ada beberapa pengunjung dalam satu rombongan keluarga memiliki warna tali yang berlainan. Akibatnya terjadi perdebatan kecil, petugas meminta pengunjung dengan warna tali biru untuk naik, namun salah satu pengunjung yang tidak mau terpisah dengan rombongan keluarganya menolak naik. Hingga akhirnya petugas mengalah dan membiarkan pengunjung tersebut untuk naik bersama keluarganya yang menggunakan tali warna abu-abu.          Â
Dalam satu bis tersebut, terdapat beberapa warna tali id card yang digunakan pengunjung. Ada warna abu-abu, coklat dan hijau. Nantinya petugas pengatur Wisata Istana ini akan mentertibkan warna tali ini, jadi dalam satu bis paling banyak 25 orang dengan warna tali yang sama.           Meskipun di dalam bis terdapat 28 orang, bis tersebut akhirnya diberangkatkan juga. Bis secara perlahan berjalan menyusuri jalan di belakang Gedung I Sekretariat Negara. Dua guide atau pemandu Wisata Istana yang sebelumnya memperkenalkan diri ini kemudian menjelaskan gedung di Sekretariat Negara. Mulai dari gedung pertama, gedung utama, gedung dua samapai di gedung tiga. Sampai di samping gedung tiga Sekretariat Negara, bis berhenti untuk menurunkan pengunjung.          Â
Pengunjung kemudian di arahkan masuk ke Ruang Serbaguna Gedung Tiga Sekretariat Negara untuk melihat pemutaran singkat film mengenai Istana Presiden. Layaknya sebuah bioskop, lampu Ruang Serbaguna tersebut diredupkan. Hadir bersama penonton, Sekretaris Menteri, Sekretaris Negara Rildo Anwar dan Taufik Sukasah, Kepala Biro Umum, Sekretariat Menteri Sekretaris Negara. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Film berdurasi kurang lebih 20 menit ini, sanggup memukau pengunjung yang membuat mereka menjadi makin tidak sabar untuk memasuki Istana Presiden tersebut. Setelah film ini berakhir, pengunjung diberikan waktu untuk ke kamar kecil dan untuk bertanya jawab dengan dua pemandu istana. Pemandu istana yang direkrut dari Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD), Korps Wanita Angkatan Udara (Wara), Korps Wanita Angkatan Laut (KOWAL) dan Polisi Wanita (POLWAN) terlihat sangat luwes dan akrab dengan para pengunjung. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Setelah pengunjung bersiap kembali untuk memasuki istana, dengan berjalan kaki pengunjung beserta pemandu kemudian memasuki wilayah istana melewati samping Masjid Baiturrahim. Disini, pengunjung diperiksa lagi oleh petugas, dan harus melewati pintu metal detector lagi. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Baru saja menjejakkan kaki di jalan menuju istana saja pengunjung dibuat terkagum-kagum, karena beberapa pengunjung baru kali ini melihat kemegahan istana dari dekat. Dinaungi beberapa pohon rindang dan besar yang telah berumur tua, hari yang panas tersebut menjadi sejuk. Melalui jalan di kanan Istana Merdeka, pemandu wisata istana ini menjelaskan arsiitektur Istana Merdeka. Mulai dari mengapa Istana Merdeka dibuat menyerupai rumah panggung, mengapa jendelanya besar-besar dan lebar-lebar, mengapa terdapat enam pilar besar dan enam belas anak tangga pada pintu masuknya, pemandu wisata dengan fasih menjelaskan.          Â
Pengunjung kemudian digiring masuk melewati pintu samping kanan Istana Merdeka, pemandu wisata kemudian menjelaskan beberapa lukisan dan patung yang terdapat di ruang resepsi Istana Merdeka ini. Pada saat tersebut pengunjung tidak diperbolehkan menyentuh patung ataupun lukisan dan tidak boleh menginjak karpet yang telah diberitali pembatas. Meskipun beberapa wartawan tanpa rasa bersalah menginjak-injak karpet untuk mengambil gambar pengunjung.           Beberapa pengunjung sangat terkesima dengan lukisan-lukisan yang memiliki nilai seni yang sangat tinggi tersebut. Salah satu lukisan tersebut ada lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro maupun lukisan beberapa pahlawan nasional.          Â
Pengunjung juga diperbolehkan melongok sedikit beberapa ruangan, misalnya Ruang Jepara, Ruang Tunggu Tamu Ibu Negara, Ruang Tunggu Menteri Kabinet. Sedangkan ruang tempat penyimpanan teks asli Proklamasi dan Bendera Pusaka yang dijahit sendiri oleh Ibu Fatmawati isteri Presiden pertama Indonesia Soekarno tertutup rapat. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Setelah berkeliling dalam Istana Merdeka, pengunjung keluar menuju halaman tengah yang luas antara Istana Merdeka dan Istana Negara. Di sini mata pengunjung dimanjakan dengan hamparan rumput hijau, beberapa patung perunggu dan naungan pohon Ki Hujan. Di halaman tengah tersebut juga ada area putting green tempat Presiden berlatih golf dan gazebo atau kupel, yang dahulu digunakan anak-anak Presiden Soekarno untuk bersekolah.          Â
Sambil mendengarkan cerita dari pemandu wisata mengenai asal muasal dua istana peresiden dan melihat kantor Presiden tak terasa tur itu telah sampai lagi pada bagian depan istana. Di depan Istana Merdeka pengunjung diperbolehkan berfoto secara rombongan oleh fotografer dari pihak istana. Itupun pengunjung tidak diperbolehkan naik ke anak tangga lebih dari dua tingkat. Pengunjung pun sempat menonton pergantian jaga Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) yang menjaga pintu depan Istana Merdeka.            Â
Sebagai bonus wisata kali ini, pengunjung dapat bertemu Juru Bicara Domestik Presiden Andi Alfian Mallarangeng yang menyempatkan bersalaman dan berdialog dengan pengunjung.           Setelah puas bersalaman dan berdialog dengan Andi Mallarangeng, pengunjung kembali melewati pintu samping Masjid Baiturrahim untuk kembali ke Toko Souvenir Sekretariat Negara menggunakan bis yang telah menunggu.          Â
Wisata Istana Presiden yang saat ini hanya dibuka pada Hari Sabtu dan Minggu menjadi salah satu objek yang paling diminati. Karena, sampai dengan siang hari pengunjung membludak untuk mengantri pendaftaran masuk Istana Presiden. Pendaftaran sendiri ditutup hingga pukul 15.00 WIB.          Â
Namun sebagai objek baru beberapa hal masih harus diperhatikan yakni, dikarenakan belum semua dapat diawasi, beberapa pengunjung masih ada yang menggunakan sandal jepit, jeans maupun kaos oblong. Padahal di depan pintu masuk pelataran toko souvenir telah tertulis pengunjung harus memakai sepatu dan tidak diperkenankan memakai jeans maupun kaos oblong.          Â
Belum lagi kebiasaan masyarakat Indonesia yang kurang sadar kebersihan, ini terlihat pada ruang tunggu di pelataran toko souvenir yang penuh dengan plastik pembungkus makanan dan minuman ringan. Padahal pihak Sekretariat Negara tak tanggung-tanggung menyediakan beberapa tempat sampah, mulai dari yang paling kecil sampai besar. Begitu juga dengan kamar mandi yang terkadang lupa dibilas dengan air setelah menggunakannya. Untungnya pihak petugas kebersihan Sekretariat Negara selalu siap membersihkan kamar mandi tersebut.          Â
Pengunjung yang lelah dan dahaga setelah berkeliling komplek istana, bisa membeli makan dan minum di Resto Sekretariat Negara. Di sini pun masih ada pengunjung yang merokok, padahal jelas terpampang pengumuman dilarang merokok. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Sebelumnya, Kamis (22/3), Juru Bicara Kepresidenan, Andi Mallarangeng, mengungkapkan bahwa Istana Kepresidenan atau kerajaan di negara-negara lain, seperti Gedung Putih dan Buckingham Palace, sudah memiliki program tur istana dengan konsep dan birokrasi yang jelas. Selama ini kesulitan yang dihadapi, pihak istana mau pun paspampres tidak memiliki ketentuan yang jelas tentang bagian-bagian mana dari Istana yang dapat dibuka untuk publik, kapan, dan apa saja syaratnya.          Â
Tur Istana Kepresidenan untuk mulanya dibuka setiap hari Sabtu dan Minggu, pukul 09.00-16.00 WIB dengan pendaftaran terakhir ditutup pukul 15.00 WIB. Penambahan hari bisa disesuaikan tergantung pada hasil evaluasi secara bertahap. Tur dapat ditutup sementara apabila ada kegiatan Presiden yang harus dilaksanakan di Istana Merdeka. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Persyaratan untuk dapat berkunjung ke Istana pun sangat mudah, yaitu cukup membawa kartu identitas asli dan berpakaian rapi. Namun sejumlah peraturan juga harus ditaati, antara lain, dilarang mengaktifkan dan menggunakan handphone selama berada di Istana dan menggunakan kamera. Pihak Istana telah menyediakan fotografer resmi Istana yang siap mendokumentasikan momen-momen. (REDAKSI)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?