Â
Dalam sambutannya, Mensesneg Hatta Rajasa mengungkapkan, di tengah krisis yang tengah melanda dunia saat ini, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan penghematan. â€Mulai dari penghematan anggaran APBN, lalu APBN-P. Kita pun diminta untuk melakukan penghematan secara signifikan. Semua itu adalah untuk mempertahankan sustainability APBN dan pertumbuhan perekonomian kita agar tujuan nasional tercapai,†ungkapnya.
  Â
Lebih lanjut, Mensesneg menjelaskan kenaikan harga BBM merupakan langkah terakhir yang harus diambil dengan segala pertimbangan setelah serangkaian langkah awal yang telah dilakukan baik oleh Pemerintan dan DPR dirasakan belum mencukupi. Karenanya, sebagai abdi negara, sudah seharusnya berkewajiban untuk turut menyukseskan program-program yang telah, sedang, dan akan diambil Pemerintah. â€Saya tidak dapat membayangkan kalau ada PNS, entah di mana pun, yang menolak kenaikan harga BBM,†tandasnya.Â
  Â
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengeluarkan Inpres tentang Penghematan Energi yang merupakan revitalisasi dari Inpres sebelumnya tahun 2005. Menindaklanjuti hal itu, Mensesneg pun mengeluarkan Surat Edaran No. 1 Tahun 2008 yang isinya mengajak seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Negara untuk berhemat dengan ukuran-ukuran yang nyata. Â
  Â
â€Marilah kita laksanakan Instruksi Presiden tersebut dalam jajaran kita. Jadikan jajara kita sebagai tolak ukur bahwa kita terdepan dalam melakukan penghematan besar-besaran. Setidaknya ada tiga hal yang harus kita lakukan, yaitu penghematan energi di lingkungan kerja, di keluarga kita, melakukan campaign gerakan penghematan energi,†papar Mensesneg.        Â
Dalam pelantikan tersebut, sejumlah nama pejabat yang baru diangkat di lingkungan Sekretariat Negara adalah sebagai berikut:
Dalam sambutannya, Mensesneg Hatta Rajasa mengungkapkan, di tengah krisis yang tengah melanda dunia saat ini, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan penghematan. â€Mulai dari penghematan anggaran APBN, lalu APBN-P. Kita pun diminta untuk melakukan penghematan secara signifikan. Semua itu adalah untuk mempertahankan sustainability APBN dan pertumbuhan perekonomian kita agar tujuan nasional tercapai,†ungkapnya.
  Â
Lebih lanjut, Mensesneg menjelaskan kenaikan harga BBM merupakan langkah terakhir yang harus diambil dengan segala pertimbangan setelah serangkaian langkah awal yang telah dilakukan baik oleh Pemerintan dan DPR dirasakan belum mencukupi. Karenanya, sebagai abdi negara, sudah seharusnya berkewajiban untuk turut menyukseskan program-program yang telah, sedang, dan akan diambil Pemerintah. â€Saya tidak dapat membayangkan kalau ada PNS, entah di mana pun, yang menolak kenaikan harga BBM,†tandasnya.Â
  Â
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengeluarkan Inpres tentang Penghematan Energi yang merupakan revitalisasi dari Inpres sebelumnya tahun 2005. Menindaklanjuti hal itu, Mensesneg pun mengeluarkan Surat Edaran No. 1 Tahun 2008 yang isinya mengajak seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Negara untuk berhemat dengan ukuran-ukuran yang nyata. Â
  Â
â€Marilah kita laksanakan Instruksi Presiden tersebut dalam jajaran kita. Jadikan jajara kita sebagai tolak ukur bahwa kita terdepan dalam melakukan penghematan besar-besaran. Setidaknya ada tiga hal yang harus kita lakukan, yaitu penghematan energi di lingkungan kerja, di keluarga kita, melakukan campaign gerakan penghematan energi,†papar Mensesneg.        Â
Dalam pelantikan tersebut, sejumlah nama pejabat yang baru diangkat di lingkungan Sekretariat Negara adalah sebagai berikut:
Â
- Thanon Aria Dewangga, S.IP., M. Si. Sebagai Kepala Bagian Upacara dan Logistik, Biro Protokol, Deputi Karumgapres Bidang Protokol, Pers, dan Media;
- Ade Pratikno, S.IP., sebagai Kepala Bagian Acara, Biro Protokol, Deputi Karumgapres Bidang Protokol, Pers, dan Media;
- M.E. Tyas Wulan WD., sebagai Kepala Bagian Pemantauan dan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja, Biro Akuntabilitas Kinerja, Deputi Mensesneg Bidang Pengawasan;
- Drs. Usman Hamdani, M. Si., sebagai Kepala Bagian Pengaduan Masyarakat Bidang Aparatur dan Ketenagakerjaan, Biro Pengaduan Masyarakat, Deputi Mensesneg Bidang Pengawasan;
- Letkol Kav Sugeng sebagai Kepala Bagaian Penelitian dan Dokumentasi, Biro Administrasi TNI dan Polri, Sekretariat Militer;
- Letkol Laut (S) Fransiskus Sugeng Rianto sebagai Kepala Bagian Tata Usaha dan Perlengkapan, Biro Umum, Sekretariat Militer;
- Letkol Chb. Erwan Hartono, S.M., sebagai Kepala Bagian Administrasi Pengamanan, Biro Operasi dan Pengamanan, Sekretariat Militer;
- Mayor CPM Musyafak sebagai Kepala Subbagian Perencanaan Operasi Pengamanan, Bagian Operasi, Biro Operasi dan Pengamanan, Sekretariat Militer;
- A. Turiman, S.Sos., sebagai Kepala Subbagian Arsip dan Reproduksi, Bagian Persuratan dan Tata Usaha Pimpinan, Biro Administrasi, Deputi Karumgapres Bidang Kerumahtanggaan dan Pengelolaan Istana;
- Maman Mulyaman sebagai Kepala Subbagian Inventaris, Bagian Perlengkapan, Biro Umum, Deputi Karumgapres Bidang Kerumahtanggaan dan Pengelolaan Istana;
- FX. Benny Satriyo Yulianto, S.H., M. Si., sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha Deputi Kepala Rumah Tangga Kepresidenan Bidang Protokol, Pers, dan Media, Bagian Persuratan dan Tata Usaha Pimpinan, Biro Administrasi, Deputi Karumgapres Bidang Kerumahtanggaan dan Pengelolaan Istana;
- M. Arfan Sahib Sali Kando, S.E., M.F.M., sebagai Kepala Subbagian Pemantauan dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan, Bagian Administrasi Pengawasan, Biro Pengawasan Internal, Deputi Mensesneg Bidang Pengawasan;
- Irawan Budi Santoso sebagai Kepala Subbagian Kerumahtanggaan, Bagian Tata Usaha, Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Deputi Mensesneg Bidang Sumber Daya Manusia. (REDAKSI)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?