Mensesneg meminta Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Sekretariat Negara memberi reward kepada peserta diklat yang berprestasi untuk mendapatkan pengalaman Internasional. “Saya ingin mengapresiasi terus kepada yang terbaik untuk mendapatkan pengalaman Internasional dalam menghadapi tantangan kedepan yang semakin keras dalam dunia yang semakin meng-global â€, kata Pratikno.
Menteri Sekretaris Negara membuka peluang bagi para Pegawai
untuk memiliki pengalaman Internasional sebagai bentuk pengembangan
diri. Hal ini sangatlah penting mengingat adanya tantangan kedepan.
“Pengembangan SDM menjadi prioritas dari teman-teman Pusdiklat,†lanjut
Pratikno.
Dalam menghadapi tantangan global, pengembangan bahasa pun
perlu dilakukan. “Beberapa waktu lalu, Pusdiklat telah mengadakan
English Camp di Cipanas, ini akan menjadi embrio untuk memperkuat
kemampuan kita dalam berbahasa Inggrisâ€, ujar Mensesneg.
Kualitas
SDM menjadi bagian penting dalam program di Kementerian Sekretariat
Negara, maka dari itu Mensesneg menargetkan kepada Pusdiklat, di tahun
2016 memberangkatkan 15 orang calon Doktor dan 20 Master. Target
tersebut ditambah dengan 10 persen penerimaan pegawai baru harus
belajar ke luar negeri. Dengan dibukanya learning center, diharapkan
menjadi bagian terpenting dalam mengembangkan SDM di Kemensetneg.
Sistem Informasi Terintegrasi
Dibantu
dengan Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri, Mensesneg berusaha melakukan
deregulasi beberapa ketentuan yang tidak relevan dalam berbagai proses
menyangkut dengan kerjasama dengan Kementerian atau Lembaga lain.
Mensesneg menginginkan adanya sebuah sistem informasi yang terintegrasi
berbasis digital.
Kedepannya, Mensesneg meminta adanya sistem
informasi tunggal seluruh jajaran Kabinet dan lembaga-lembaga lain dalam
beberapa aktivitas. Ditambah sharing database untuk pengembangan
pegawai. “Sistem informasi menjadi penting apalagi dengan Setneg dan
Setkab dalam sharing databaseâ€, tutup Mensesneg. (Humas Kemensetneg)