“Dari segi kesediaan bahan pokok, semuanya aman termasuk daging sapi, ayam dan telur. Dari stok produksi yang ada dan rencana produksi yang kita peroleh dari para produsen, aman sampai dengan akhir tahun. Perkembangan harga tidak menunjukkan gejolak yang tinggi. Memang, daging ayam mengalami kenaikan, terutama sejak awal tahun dan dalam beberapa minggu terakhir ini, dan itu akibat kenaikan dari harga pakan ternak. Namun menurut Asosiasi Unggas, diperkirakan sudah tidak akan mengalami kenaikan lebih lanjut kecuali memang dalam saat Lebaran, dan saat peningkatan permintaan, bisa terjadi kenaikan tetapi setelah Lebaran diperkirakan akan turun,� kata Mari.
“Saya rasa kecenderungan penurunan harga seperti gula dan minyak goreng itu juga sudah terlihat tanda-tandanya. Menurut pantauan, sampai saat ini tidak ada kekhawatiran dari segi gejolak harga kecuali yang memang tidak tahan lama, seperti cabe, daging, telur dan ayam. Yang pasti akan mengalami gejolak sesaat dalam keadaan permintaan meningkat,� lanjutnya.
Mengenai tren kenaikan harga setiap masa bulan puasa dan Lebaran, Mari Elka menjelaskan bahwa berdasarkan pengalaman selalu terjadi kenaikan 10-20persen. �Di masa puasa dan Lebaran, harga biasanya mengalami kenaikan tergantung jenis komoditinya. Biasanya yang mengalami kenaikan yang lebih tinggi adalah barang yang tidak bisa disimpan. Seperti cabe. Cabe itu biasanya naik, 2 tahun terakhir ini naiknya sebesar 20 persen. Kalau yang kita pantau sampai saat ini mencapai peningkatannya sampai 7 persen. Biasanya menjelang hari H akan mengalami kenaikan. Intinya adalah bagaimana yang biasanya melakukan persiapan sudah mengantisipasi, “ jelas Mari.
Untuk barang lain, menurut Mari, sementara ini trennya dibandingkan dengan tahun lalu lebih baik. Dalam arti harga beras dan minyak goreng gula tendensinya turun, meskipun disadari juga harga minyak goreng sudah mengalami kenaikan yang relatif tinggi sejak awal tahun. “Memang minyak goreng, beras, dan gula keadaannya menurun, padahal tahun lalu untuk musim yang sama mengalami sedikit kenaikan," tambahnya.
"Yang akan kita pantau terus adalah dimana ada gejolak harga, sudah ada posko di masing-masing instansi, dan juga akan dibangun posko terintegrasi di pusat maupun di daerah, sehingga kalau ada gejolak harga bisa dipantau. Apakah penyebabnya stok kurang, atau penyebabnya transportasi terganggu, atau apa, segera bisa ditangani. Pesan kami kepada ibu-ibu yang melakukan persiapan, tidak usah khawatir stoknya cukup, dan seperti biasa akan terjadi gejolak sesaat menjelang hari H. Tolong diantisipasi, dan setelah Lebaran karena masih ada pedagangnya yang mudik, sehingga beberapa hari setelah Lebaran masih ada sedikit kekurangan stok atau hal yang berpengaruh pada ketersediaan stok,� jelas Mari yang didampingi oleh Menko Perekonomian Boediono.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/09/20/2255.html