Saat ini, ujar Presiden, produksi gas bumi kita mencapai 8-9 ribu juta kaki kubik per hari. Lebih dari setengahnya diekspor. “Pada tahun 2010, produksi gas ini sekitar 10 ribu juta kaki kubik perhari. Volume gas yang dipasarkan dalam negeri akan lebih besar daripada volume untuk ekspor,� SBY menambahkan.
Presiden menegaskan, pada tahun 2025 kebutuhan gas dalam negeri akan memcapai sekitar 15 ribu juta kaki kubik per hari. Dengan demikian ladang baru gas ini perlu segera dikembangkan. �Kita perlu mengembangkan potensi di daerah-daerah yang cadangan gasnya diperkirakan sangat besar. Namum besarnya investasi untuk pengembangan lapangan gas baru merupakan kendala cukup besar,� ujar Presiden SBY.
Pada kesempatan itu, Presiden mengemukakan kembali kebijakan pemerintah yang telah menetapkan energi nasional, yakni mendorong pengembangan energi alternatif dalam rangka diversifikasi sumber energi baru. Dengan demikian ketergantungan kepada energi fosil dapat kita kurangi. “Tim pengembangan Bahan Bakar Nabati telah bekerja keras mengembangkan energi alternatif itu. Pemerintah mendorong partisipasi berbagai pihak, terutama swasta, untuk berkontribusi dalam upaya pencapaian sasaran kebijakan energi nasional,� kata Presiden.
Hadir dalam acara tersebut, antara lain, Menko Perekonomian Boediono, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Meneg BUMN Sugiharto, Seskab Sudi Silalahi, Kepala BKPM M.Luthfi, Direktur Pertamina Ari H.Soemarno, Direktur PLN Eddie Wiyono, serta dua Jubir Presiden Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal.
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/03/21/1660.html