Oleh sebab itu, kata Boediono, kebijakan pengadaan dan impor beras harus disesuaikan dengan situasi pada saat itu. “Intinya, jangan sampai harga dari petani itu turun pada saat nanti panen,� katanya. Dalam ratas tersebut, para gubernur melaporkan panen di daerahnya terjadi pada Februari, Maret, hingga April. “Tentunya ini hal yang menggembirakan,“ Boediono menambahkan.
Menko Perekonomian menjelaskan, Presiden juga kembali mengingatkan agar dalam pelaksanaaan pengadaan beras, baik impor atau penyaluran untuk operasi pasar dan raskin (beras untuk rakyat miskin; red) agar dijaga. “Jangan sampai ada hal-hal yang tidak benar,� Boediono menegaskan. “Good governance itu selalu diingatkan oleh beliau,� ujar Boediono
Saat ini, lanjut Boediono, harga beras di beberapa daerah sudah mulai turun. Pemerintah terus melakukan operasi pasar. “Presiden menekankan pula pentingnya kerjasama yang erat antara Bulog dan daerah, khususnya dalam operasi pasar, serta menargetkan Raskin (beras untuk rakyat miskin) dan upaya-upaya lain untuk menambah pasokan di daerah,� ujar Boediono, didampingi Mentan Apriyantono, Menteri Perdagangan Mari E.Pangestu, Dirut Bulog Widjanarko Puspoyo.
Presiden SBY juga mengintruksikan agar stok nasional maupun stok lokal diperkuat. “Pasokan beras diupayakan lancar di semua daerah, dan ini telah menjadi komitmen dari para gubernur, bahwa untuk upaya menstabilkan dalam jangka pendek ini, sampai masa panen, dan ini dikoordinasikan antara pusat dan daerah,� Menko Perekonomian menjelaskan. .
Sementara itu, Mentan Anton Apriyantono mengatakan, bahwa harus dipahami yang namanya panen itu sepanjang tahun. Februari ini merupakan bulan terakhir dimana produksi lebih kecil dari konsumsi. Masih ada defisit sekitar 377 ribu ton beras. “Maret kita panen sekitar 4,3 juta ton, kalau dikomsumsi masih ada surplus 1,7 juta ton beras,� katanya.
Provinsi Jateng, Jatim, Jabar, Sulsel, dan daerah Sumatera sudah mulai panen pada Maret mendatang, bahkan Riau sudah mendahului panen. “Pada bulan April, panen malah lebih besar hasilnya,� lanjut Anton Apriyantono.
Ratas yang dipimpin Presiden SBY, didampingi Wapres Jusuf Kalla, ini berlangsung sekitar 4 jam. Hadir 13 Gubernur dan menteri-menteri terkait Antara lain, Menko Perekonomian Boediono, Menko Polhukam Widodo AS, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mentan Anton Apriyantono, Mendag Mari E.Pangestu, Menkeu Sri Mulyani, Meneg BUMN Sugiharto, Seskab Sudi Silalahi, dan Jubir Presiden Andi Mallarangeng. Sedangkan 13 Gubernur yakni, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Lampung, Sumsel, Sumbar, Sumut, Jambi, Riau, Bali, NTT, dan Papua.
Sumber :
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/02/15/1575.html