Sebagaimana dilansir dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, terkait faktor eksternal, Mirza menyebutkan bahwa angka-angka dari ekonomi Amerika Serikat yang memang mengalami sedikit pelemahan, terutama pada sektor tenaga kerja. Hal lainnya yakni konsekuensi dari kenaikan suku bunga yang mulai bergeser.
Â
“Awalnya banyak pelaku pasar yang memprediksi suku bunga The Fed naik di Oktober atau Desember tapi ternyata prediksinya berubah hingga ke triwulan ke-1 atau ke-2 tahun depan,†kata Mirza di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/10).
Â
Lebih lanjut disampaikan bahwa pergeseran ini menyebabkan terjadinya pembalikan sehingga para spekulan yang beberapa bulan sebelumnya sudah membeli dolar lebih awal, kini melakukan cut loss.
Â
Untuk faktor internal, pasar memberikan respon positif kepada Paket Kebijakan Ekonomi Kesatu, Kedua, dan Ketiga. Paket-paket ini menunjukkan keseriusan pemerintah melakukan reformasi ekonomi. “Dalam jangka panjang, paket kebijakan itu akan bisa menurunkan inflasi,†pungkas Mirza. (Humas Kemensetneg)