Panen Padi Varietas Unggul di Subang

 
bagikan berita ke :

Selasa, 05 Juni 2007
Di baca 2340 kali

Presiden didampingi Ibu Ani tiba helipad di Desa Rancakanda dengan helikopter Kepresidenan Super Puma TNI-AU, disambut oleh Gubernur Jabar Danny Setiawan dan Ketua HKTI Prabowo Subianto.

Presiden SBY beserta rombongan harus menempuh perjalanan sejauh 1 km dengan menggunakan mobil untuk menuju lokasi acara di kantor Kepala Desa Rancadaka, HM Sueb, lokasi acara. Sekitar 5.000 petani dari Jabar dan perwakilan petani Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta 60 perwakilan penangkar benih, sudah menunggu di lokasi acara.

Ketua Umum HKTI, Prabowo Subianto menjelaskan bahwa Varietas Mira 1 merupakan hasil inovasi teknologi dari BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional) bersama dengan HKTI. "Kerjasama ini sudah berjalan lebih dari 4 tahun di 17 kabupaten. Sudah ada kurang lebih 600 ribu hektar sawah di seluruh Indonesia yang ditanami varietas benih padi Mira 1," jelasnya. Hadir dalam acara tersebut adalah 5000 petani dari Jawa Barat dan perwakilan dari petani Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta 60 perwakilan penangkar benih. Menurut Prabowo, penangkar benih tersebut sudah menghasilkan 28 ton benih yang siap panen, dan hingga sekarang sudah berhasil menanam 1,1 juta hektar lahan.

Dalam sambutannya, Mentan Anton Apriyantono mengatakan bahwa pemerintah terus bertekad untuk memajukan swasembada pangan. "Gerakan P2BN (Peningkatan Produksi Beras Nasional) yang dicanangkan awal tahun 2007 ini sudah dilaksanakan berkesinambungan dan melibatkan semua pihak terkait, baik di pusat maupun di daerah," katanya. Pemerintah, lanjut Anton, membutuhkan dukungan dari semua pihak untuk mensukseskan gerakan ini.

Presiden SBY mengucapkan terima kasih kepada HKTI dan BATAN, serta kepada para petani yang telah mengembangkan bibit varietas baru itu. "Pangan tidak bisa ditunda pemenuhannya, dan pemerintah berterima kasih kepada siapapun yang terus-menerus dapat meningkatkan produktivitas padi dan beras," ujar Presiden dalam sambutannya.

Usai acara, Presiden mengadakan dialog dengan para petani, dipandu oleh Gubernur Jabar Danny Setiawan. Kebanyakan petani mengeluhkan soal sarana irigasi yang kurang memadai dan mengusulkan berbagai cara untuk dapat memenuhi kebutuhan air untuk sawah-sawah mereka serta infrastruktur irigasi. Presiden memerintahkan kepada menteri-menteri terkait untuk meninjau tempat-tempat yang baik untuk irigasi. Presiden mengatakan bahwa dana yang dimiliki pemerintah cukup besar, namun pemerintah harus memperbaiki infrastruktur dari banyak sekali kebutuhan masyarakat yang tersebar di 33 provinsi dan ratusan kabupaten serta kota. Oleh karena itu, Presiden meminta masyarakat untuk bersabar dan berterima kasih apabila ada masyarakat yang bergotong royong untuk membangun irigasi. Namun, Presiden berjanji akan terus meningkatkan infrastruktur, terutama irigasi.

Usai mengadakan dialog, SBY beserta rombongan menyantap makan siang bersama dengan para petani, diiringi dengan alunan musik rakyat. Tiba-tiba saja, ketika MC mengumumkan bahwa SBY ingin menyuguhkan lagu untuk menghibur para petani, ribuan petani yang berada di luar lokasi acara langsung berkumpul untuk melihat Presiden melantunkan lagu Manis dan Sayang dari Koes Plus.

Turut hadir dalam acara tersebut, antara lain, Menteri PU Djoko Kirmanto serta mantan Ketua HKTi Siswono Yodohusodo.

 

Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/06/04/1903.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0