Panen Perdana Padi SRI Organik

 
bagikan berita ke :

Selasa, 31 Juli 2007
Di baca 1150 kali

Presiden beserta rombongan tiba di lokasi pada pukul 09.35 WIB, langsung disambut oleh Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan, Ketua DPRD dan anggota Muspida setempat serta ratusan siswa-siswi Sekolah Dasar setempat yang memegang bendera merah putih.

Setibanya di lokasi, SBY beserta rombongan terbatas berjalan kaki menuju lokasi Panen perdana Padi SRI Organik. Sebelum menuai padi, SBY mengunjungi panel SRI Organik, kemudian diberikan penjelasan mengenai keunggulan jenis padi tersebut. Kemudian, Presiden didampingi Mentan Anton Apriyantono, Bupati Cianjur, mengawali panen Padi SRI Organik yang kemudian diikuti oleh para petani. Dengan menggunakan sabit, Presiden SBY melakukan panen perdana padi SRI Organik yang sudah menguning di areal seluas 7,5 hektar.

SRI Organik adalah metode penanaman padi tanpa menggunakan bahan kimia dan pestisida, sehingga berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan dan sehat untuk dikonsumsi. Keunggulan padi SRI Organik antara lain dapat menghemat biaya produksi (biaya bibit dan pemakaian air), ramah lingkungan karena tidak ada pemakaian toksin dan sintetis, serta memiliki produktivitas tinggi.

Lahan seluas 7,5 hektar di Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur dipilih menjadi lahan percontohan padi SRI Organik yang merupakan hasil kerja sama antara Medco Foundation, Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda
(DPLKTS) dan Yayasan Aliksa Organik SRI.

Presiden SBY dalam sambutannya antara lain mengatakan bahwa populasi manusia akan terus bertambah di tahun mendatang. "Semua memerlukan pangan, sebagian besar justru memerlukan beras. Oleh karena itu kalau pertanian berkembang baik, petani
berkontribusi secara sungguh-sungguh, berarti benar-benar menyelamatkan dunia," kata SBY. Apalagi dengan adanya padi SRI ini, diharapkan kerusakan lingkungan dapat dicegah di negeri ini. "Dengan demikian kita menjadi bagian dari penyelamatan dunia, bukan dari perusak dunia. SRI benar-benar dapat menyelamatkan bumi, dunia dan negeri kita," kata SBY.

Mentan Anton Apriyantono mengungkapkan, saat ini pemerintah dan rakyat mendapatkan tantangan dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan. "Tantangan tersebut adalah semakin kurangnya lahan sawah subur yang memiliki pengairan teknis baik karena adanya laju alih penggunaan lahan pertanian," ujar Anton dalam sambutannya. Namun, Anton melanjutkan, untuk menanggulangi hal tersebut, pemerintah saat ini tengah berusaha untuk mengendalikan laju alih penggunaan lahan pertanian. "Deptan bersama DPR-RI membuat RUU penggunaan lahan abadi dalam mewujudkan kemandirian pangan
yg menjadi sarat keharusan dalam ketahanan pangan nasional," tambah Mentan.

Untuk mendorong petani menggunakan pupuk organik, pemerintah memfasilitasi petani dengan memberikan pelatihan kepada petani SRI yg tersebar di 14 provinsi untuk menggunakan alat pengolah sampah organik. Dalam kesempatan tersebut, Presiden SBY menyerahkan bantuan berupa Alat Pengolahan Pupuk Organik (APPO) senilai Rp. 12,25 milyar untuk 25 provinsi di
seluruh Indonesia secara simbolis kepada 5 orang petani dari berbagai daerah di Indonesia. Antara lain Tengku Ramli Bugis dari Keluarga Tani Hase Merurata Nanggroe Aceh Darussalam, Cepi Husni Mubarrok dari Keluarga Tani Rindu Alam Jawa Barat, Yoseph Imran dari Keluarga Tani Larinor 4 Nusa Tenggara Timur, Miyati dari Keluarga Tani Paguyuban Jawa Timur,
serta Pangrasius Samkai dari Keluarga Tani Cemara Pantai Papua Nugini.

Presiden SBY juga sempat melakukan dialog dengan para petani dari berbagai provinsi di Indonesia. Mereka menceritakan segala macam pengalamannya selama menjadi petani. Ada juga yang memberi masukan kepada Presiden agar SRI dapat tersebar di seluruh Indonesia.

Tampak hadir dalam rombongan Presiden antara lain Menteri PU Djoko Kirmanto, Mensos Bachtiars Chamsyah, Menkop UKM Suryardharma Ali, Menristek Kusmayanto Kadiman, Seskab Sudi Silalahi serta Jubir Presiden Andi A. Mallarangeng. Usai melakukan kunjungan kerja di Cianjur, Presiden SBY beserta rombongan langsung menuju Cipanas untuk mengunjungi Pasar Cipanas yang terbakar belum lama ini.

 

Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/07/30/2082.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0