Pemaparan ini merupakan pengumpulan informasi tahap pertama yang dilakukan oleh Presiden untuk mempercepat penyelesaian masalah korban lumpur Sidoarjo.
Usai acara pemaparan, Menteri PU Djoko Kirmanto menjelaskan bahwa Timnas BPLS dirasakan tidak konsisten dalam melakukan tugas-tugasnya. Padahal, sesuai dengan Keppres No.14 tahun 2007, BPLS dibentuk untuk mempercepat penyelesaian masalah korban lumpur Lapindo. BPLS, ujar Djoko Kirmanto, tidak bekerja seperti yang diharapkan. Itu bisa dilihat dari beberapa tulisan di media massa dan laporan dari masyarakat mengenai adanya keterlambatan dalam pelaksanaan peraturan itu.
“Atas dasar itu, Presiden SBY datang ke Surabaya ini untuk mendapatkan info yang lain dari berbagai pihak, mulai dari bupati sebagai penanggung jawab utama di daerah," kata Djoko Kirmanto. Ketika memberi keterangan pers, ia didampingi oleh Gubernur Jawa Timur Imam Utomo, Bupati Sidoarjo dan Jubir Presiden Andi A. Mallarangeng.
Presiden SBY dijadwalkan akan meninjau lokasi korban lumpur besok. "Setelah semua info itu terkumpul, maka SBY akan merapatkan dengan kita semua untuk mengambil kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk memperlancar penyelesaian masalah lumpur Sidoarjo ini," Djoko Kirmanto menambahkan.
Dalam pemaparan tersebut, Presiden SBY didampingi oleh Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menteri PU Djoko Kirmanto, Mensos Bachtiar Chamsyah, Menkominfo M. Nuh, Menneg LH Rachmat Witoelar, Kepala Bappenas Paskah Suzetta, Seskab Sudi Silalahi, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Kepala BPN Joyo Winoto serta dua Jubir Presiden, Andi A. Mallarangeng dan Dino Patti Djalal.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/06/25/1960.html