Juru Bicara Presiden, Andi Mallarangeng menjelaskan, pemanggilan para menteri ini untuk melakukan evaluasi, yang menjadi gaya kepemimpinan SBY, berkaitan dengan peningkatan kinerja. “Evaluasi ini dilakukan untuk melihat mana yang baik, mana yang buruk, mana yang dilanjutkan, mana yang perlu dikoreksi, diperbaiki, atau mana yang perlu dipercepat untuk masa kerja 2,5 tahun mendatang,� kata Andi kepada wartawan di Cikeas, Minggu siang.
Menurut Andi, evaluasi yang dilakukan bersamaan dengan reshuffle ini, tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja Kabinet Indonesia Bersatu. “Kalau kinerja kabinet dapat ditingkatkan, maka akan dapat meningkatkan pula kesejahteraan rakyat, yang akan dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,� tambahnya.
Para menteri yang dipanggil pada gelombang pertama pukul 14.00 WIB adalah, Menteri Perumahan Rakyat Yusuf Asyari, Menbudpar Jero Wacik, Mentan Anton Apriyantono, Menhut MS Ka'ban, Menhub Hatta Rajasa.
Para menteri yang dipanggil pada gelombang kedua pukul 15.00 WIB: Meneg Pora Adhiyaksa Dault, Menkop dan UKM Suryadarma Ali, Menteri ESDM Purnomo Yusgihantoro, Menteri KLH Rachmat Witoelar, dan Kapolri Jenderal Pol.Sutanto.
Gelombang Ketiga pukul 16.00 WIB: Menhan Juwono Sudarsono, Menag Maftuh Basyuni, Meneg PPN/ Kepala Bapenas Paskah Suzetta, Menakertrans Erman Suparno danMenteri PU Djoko Kirmanto.
Gelombang keempat hari Senin (7/5) pagi: Menlu Hassan Wirajuda, Mendiknas Bambang Sudibyo, Menkes Siti Fadillah Soepari, Meneg PAN Taufiq Effendi dan Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto.
Gelombang kelima hari Senin (7/5) siang: Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi, Meneg Pemberdayaan Perempuan Meuthia Hatta, Mendag Mari L. Pangestu dan Mensos Bachtiar Chamsyah.
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/05/06/1806.html