Dalam pernyataan pers yang diselenggarakan di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Selasa (8/10), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi para pemimpin ekonomi APEC lainnya, menyampaikan tujuh kesepakatan tersebut, antara lain:
Pertama, pemimpin ekonomi APEC berkomitmen untuk menggandakan upaya dalam mewujudkan Bogor Goals pada 2020. Presiden SBY menyatakan bahwa seluruh pemimpin ekonomi APEC memiliki pandangan yang sama bahwa seluruh ekonomi APEC harus mendapatkan manfaat dari kerjasama APEC.Â
Sesuai komitmen tersebut, pemimpin ekonomi APEC sepakat mengambil langkah untuk memberdayakan, mendorong, serta membuka peluang bagi seluruh pemangku kepentingan agar berpartisipasi dalam proses APEC dan mendapatkan manfaat dari forum APEC.Â
Kedua, pemimpin ekonomi APEC setuju untuk meningkatkan perdagangan intra APEC atau intra kawasan melalui fasilitasi perdagangan, pembangunan kapasitas, dan pelaksanaan sistem perdagangan multilateral.Â
Hal ini merujuk pada sistem perdagangan multilateral yang mana meski kerjasama perdagangan intra APEC bisa memberikan manfaat nyata bagi negara-negara anggota APEC, namun keberhasilan rezim multilateral tetap sangat penting. Dalam hal ini, pemimpin ekonomi APEC menyetujui deklarasi yang mendukung sistem perdagangan multilateral serta sepakat untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan Konferensi Tingkat Menteri WTO Ke-9 di Bali, Desember 2013 nanti.Â
Ketiga, pemimpin ekonomi APEC sepakat untuk mempercepat konektivitas APEC secara cepat, fisik, institusional, people-to-people. Untuk itu, pemimpin ekonomi APEC memandang perlunya pengembangan investasi di bidang infrastruktur.Â
Kesamaan pandangan juga diperlihatkan oleh pemimpin ekonomi APEC bahwa konektivitas dapat mengurangi biaya produksi dan transportasi, memperkuat supply chain di kawasan, dan meningkatkan iklim bisnis di Asia Pasifik. Pada saat yang sama, pembangunan infrastruktur dan konektivitas akan menciptakan lebih banyak lagi lapangan pekerjaan dan menjamin kepastian kerja.
Keempat, pemimpin ekonomi APEC menegaskan komitmennya untuk menjaga pertumbuhan global yang kuat, berimbang, berkelanjutan, dan inklusif. Untuk itu, para pemimpin ekonomi APEC mendorong partisipasi UKM, UMKM, kaum muda dan perempuan, sebab UKM merupakan tulang punggung dari pertumbuhan perekonomian. Â Â
Kelima, menyikapi kelangkaan sumber daya yang ada, pemimpin ekonomi APEC sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang ketahanan pangan, energi, dan kelangkaan sumber daya air. Upaya ini bertujuan untuk mengatasi tantangan peningkatan jumlah penduduk dan dampak perubahan iklim. Presiden SBY menyatakan bahwa para pemimpin ekonomi APEC memikirkan masalah secara holistik.
Keenam, para pemimpin ekonomi APEC sepakat untuk bersinergi dengan forum-forum internasional lainnya, seperti, KTT Asia Timur dan G20. Hal ini sangat penting karena lingkungan saat ini ditandai dengan arsitektur kerjasama ekonomi yang beragam.
Ketujuh, para pemimpin ekonomi APEC juga sepakat bahwa penting untuk meningkatkan kerjasama dengan sektor bisnis melalui APEC Business Advisory Council (ABAC) guna mencapai investasi perdagangan yang bebas dan terbuka. Dengan kerjasama yang makin erat, maka situasi kemenangan bersama akan dapat tercapai khususnya pada saat ekonomi global belum benar-benar pulih.Â
Presiden SBY menyatakan bahwa seluruh kesepakatan ini harus dapat ditunjukkan kepada dunia bahwa APEC akan terus memiliki peranan yang berarti dalam perekonomian global dan seluruh ekonomi APEC dapat berbagi tanggung jawab dalam melaksanakan komitmen ini.Â
Terakhir, Presiden SBY menyatakan apresiasinya secara mendalam atas dukungan para pemimpin ekonomi APEC lainnya selama Indonesia menjadi Ketua APEC dan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak atas keberhasilan penyelenggaraan KTT APEC di Bali. (humas setneg) Â
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?