Pariwisata Menggerakkan Ekonomi Daerah dan Nagari

 
bagikan berita ke :

Sabtu, 10 Oktober 2015
Di baca 864 kali

Untuk mengunjungi Mandeh, Presiden memilih menggunakan jalur darat. Perjalanan ditempuh dalam waktu 2 jam 30 menit dengan  menggunakan kendaraan gardan ganda karena beratnya medan. Presiden dan Ibu Iriana Joko Widodo merasakan jalan berbatuan dan tanah merah sepanjang 15 km. Bahkan sebuah jembatan yang mengalami kerusakan yang tidak dapat dilalui kendaraan sehingga kendaraan yang ditumpangi Presiden harus melewati aliran sungai.

 

Sebagaimana yang dirilis dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana‎, Presiden beserta rombongan sempat berhenti di puncak ketinggian bukit menyaksikan panorama kawasan Mandeh yang indah. Mandeh juga memiliki potensi wisata bahari yang cukup lengkap mulai terumbu karang, keragaman hayati, hutan bakau, serta pulau-pulau yang berada di sekitar kawasan itu.

 

"‎Ini sebuah kekuatan yang baik. Kalau kita lihat dibanding-bandingkan mungkin mirip yang di timur di Raja Ampat," ucap Presiden.‎‎

 

Presiden berpesan kepada Gubernur Sumatera Barat serta Bupati Pesisir Selatan untuk memusyawarahkan terlebih dahulu dengan masyarakat Mandeh tentang apa yang akan dikembangkan di Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh. Hal ini disampaikan Presiden dalam peresmian percepatan Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh, Sabtu 10 Oktober 2015.

 

Presiden menekankan bahwa pariwisata bisa menjadi penggerak ekonomi daerah dan Nagari. Pengalaman berbagai daerah, warga bisa mendapatkan manfaat langsung  dari pengembangan sektor pariwisata. 

 

Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh akan semakin menarik minat wisatawan jika ditopang oleh infrastruktur, terutama jalan dan jembatan. Untuk itu, Presiden meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memperbaik jalan menuju Mandeh. "Saya meminta jalan bisa selesai tidak lebih dari dua tahun," ujar Presiden.‎‎

 

Selain itu, Presiden menginginkan agar pariwisata di Sumatera Barat dikembangkan dengan memperhatikan karakter lokal. Dalam sambutannya, Presiden meminta Menteri PU dan Perumahan Rakyat untuk menjaga kelestarian rumah adat di Bukittinggi. "‎Bagonjongnya itu diperkuat lagi. Jangan sampai hilang," tutur Presiden.

 

Pengembangan Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh akan melengkapi destinasi wisata yang dimiliki Sumatera Barat. Sumatera Barat telah memiliki wisata Kota Pusaka Sawahlunto dan Bukittinggi serta wisata danau. "Promosi perlu diperkuat oleh Menteri Pariwisata", kata Presiden.

 

Tampak hadir mendampingi Presiden, Ketua DPD Irman Gusman, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. (Humas Kemensetneg)

 

 

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0