Bonus demografi adalah
bonus atau peluang yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari
besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam
evolusi kependudukan yang dialaminya. Namun, peluang tersebut akan
berlalu begitu saja manakala kondisi berikut tidak diperhatikan:
kualitas penduduk, pasar tenaga kerja dan yang tak kalah pentingnya
yaitu meningkatnya kuantitas perempuan yang masuk ke dalam pasar tenaga
kerja.
Kegiatan proyeksi penduduk dilakukan sejak pertengahan tahun 2012 sampai awal Oktober 2013 hingga menghasilkan proyeksi penduduk 2010-2035, dari tingkat nasional hingga provinsi. Kegiatan dimaksud mengacu pada hasil Sensus Penduduk 2010 dan juga mengakomodasi hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1994-2012. Proyeksi ini disusun dengan menggunakan asumsi kecenderungan angka kelahiran, kematian serta perpindahan penduduk antarprovinsi yang paling mungkin terjadi selama periode 25 tahun mendatang.
Penyusunan buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 melibatkan para pakar kependudukan, kesehatan dan demografi serta pengambil keputusan melalui diskusi secara intensif dan berkesinambungan. Adapun kementerian/lembaga yang terkait dalam penyusunan proyeksi penduduk tersebut adalah Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Kesehatan, BKKBN, BPS serta didukung oleh United Nations Population Fund Activities (UNFPA).
Buku proyeksi penduduk tersebut tidak hanya bermanfaat bagi pemerintah, tapi juga dapat menjadi acuan bagi dunia usaha dalam merancang aktifitas usahanya, baik dalam menghadapi pasar global maupun pemanfaatan potensi nasional.
Menurut rencana, setelah acara peluncuran Buku “Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035†oleh Bapak Presiden di Istana Negara, hasil-hasil proyeksi penduduk dimaksud akan dibahas lebih dalam lagi bersama para pakar kependudukan dalam seminar bertajuk “Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 dan Pembangunan Nasional†yang digelar di kantor Kementerian PPN/Bappenas, Menteng, Jakarta. (DKDN/BAT-Humas/DAR)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?