Dalam sambutannya, Presiden SBY menyampaikan bahwa konsultasi tematik tersebut sangat penting bagi Indonesia dan negara-negara di Asia-Pasifik yang umumnya berpotensi terkena bencana alam.
Dampak bencana alam dan perubahan iklim dapat mendorong jutaan orang ke dalam kemiskinan dan krisis ekonomi. Tanpa ketahanan tersebut, pelaksanaan masa depan Agenda Pembangunan Pasca 2015 akan rentan terhadap bencana alam.
Ketua Komite Nasional untuk Agenda Pembangunan Pasca 2015, Kuntoro Mangkusubroto menjelaskan konsultasi tematik tersebut terdiri dari kegiatan Focus Group Discussion (FGD) untuk berbagi pengalaman Indonesia dalam menangani bencana di Aceh, Nias dan Yogyakarta.
Selain itu, juga akan dilakukan identifikasi isu penanganan bencana dalam agenda pembangunan global pasca-2015 yang akan diikuti stakeholders dari pemerintah pusat, Pemda, LSM, dari dalam dan luar negeri, serta institusi pembuat kebijakan.
Indonesia telah menempatkan pengurangan risiko bencana sebagai program nasional dan mengembangkan kapasitas institusional pengurangan risiko bencana sebagai bagian dari rencana pembangunan nasional. Presiden mencontohkan pengalaman Indonesia dalam menangani berbagai bencana alam, tsunami Aceh dan Nias pada 2004, serta gempa bumi di Yogyakarta pada tahun 2006.
Acara pembukaan tersebut dihadiri, antara lain, Asisten Sesjen PBB dan Direktur UNDP Biro Pencegahan Konflik dan Pemulihan Jordan Ryan, sejumlah menteri KIB II, dan Kepala BNPB Syamsul Maarif. (dukjak-humas setneg)Â Â Â
Dampak bencana alam dan perubahan iklim dapat mendorong jutaan orang ke dalam kemiskinan dan krisis ekonomi. Tanpa ketahanan tersebut, pelaksanaan masa depan Agenda Pembangunan Pasca 2015 akan rentan terhadap bencana alam.
Ketua Komite Nasional untuk Agenda Pembangunan Pasca 2015, Kuntoro Mangkusubroto menjelaskan konsultasi tematik tersebut terdiri dari kegiatan Focus Group Discussion (FGD) untuk berbagi pengalaman Indonesia dalam menangani bencana di Aceh, Nias dan Yogyakarta.
Selain itu, juga akan dilakukan identifikasi isu penanganan bencana dalam agenda pembangunan global pasca-2015 yang akan diikuti stakeholders dari pemerintah pusat, Pemda, LSM, dari dalam dan luar negeri, serta institusi pembuat kebijakan.
Indonesia telah menempatkan pengurangan risiko bencana sebagai program nasional dan mengembangkan kapasitas institusional pengurangan risiko bencana sebagai bagian dari rencana pembangunan nasional. Presiden mencontohkan pengalaman Indonesia dalam menangani berbagai bencana alam, tsunami Aceh dan Nias pada 2004, serta gempa bumi di Yogyakarta pada tahun 2006.
Acara pembukaan tersebut dihadiri, antara lain, Asisten Sesjen PBB dan Direktur UNDP Biro Pencegahan Konflik dan Pemulihan Jordan Ryan, sejumlah menteri KIB II, dan Kepala BNPB Syamsul Maarif. (dukjak-humas setneg)Â Â Â
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?