Pembangunan Harus Berbudaya‎

 
bagikan berita ke :

Selasa, 22 Desember 2015
Di baca 747 kali

Cendekiawan dan budayawan yang hadir itu diantaranya, Radhar Panca Dahana, Franz Magnis-Suseno, Nungky Kusumastuti, Yockie Suryoprayogo, Butet Kartarejasa, Mohammad Sobary, Tamrin Amal Tomagola, Haidar Bagir, Nasirun, Tisna Sanjaya, Putu Supadma, Suhadi Senjaya, dan Sys NS. Demikian sebagaimana dilansir Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit‎.

 

Di awal pertemuan Presiden menjelaskan, bahwa dialog dengan budayawan diperlukan agar kebijakan tidak kering. “Ekonomi itu jangan menjadi kering. Membangun waduk, jalan dan sebagainya ada nilai-nilai kebudayaannya, ada nilai-nilai spiritualnya,” ucap Presiden. ‎

 

Untuk mewujudkan pembangunan yang tidak kering, Presiden berharap ada pertemuan rutin antara cendekiawan dan budaya dengan menteri atau kepala lembaga negara. "Pertemuannya bisa dua bulan sekali, yang penting ada masukan kepada menteri-menteri," kata Presiden.‎

 

Radhar Panca Dahana‎ dalam konferensi pers usai pertemuan mengatakan, bahwa para cendekiawan dan budayawan bersepakat dengan Presiden bahwa ‎pembangunan yang terjadi belakangan ini mengalami semacam ‘defisit kelembaban’. "Terlalu kering kalau pembangunan itu hanya diisi oleh pencapaian-pencapaian atau ambisi yang bersifat material," tutur Radhar.

 

Penyebab dari keringnya pembangunan itu karena tidak adanya fundamen kebudayaan. Untuk itu, kata Radhar, mulai hari ini diupayakan agar pembangunan dilandasi oleh pemahaman yang komprehensif dan hal-hal yang sangat penting dalam kebudayaan. "Yaitu norma, nilai-nilai, moralitas, etika, dan lain-lain," ucap Presiden. ‎

 

Cendekiawan dan budayawan memahami bahwa mengubah cara pembangunan yang telah dilakukan selama ini, tentunya tidak akan mudah, bahkan tidak mustahil mendapatkan perlawanan resistensi-resistensi dari pihak tertentu. "Kita semua bersiap untuk mendukung Presiden dengan kapasitas dan kemampuan yang kita miliki bersama. Mulailah satu perubahaan baru‎ dalam cara kita hidup, bernegara, menjalankan pembangunan yang selama ini kita selenggarakan," ungkap Radhar. (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0