Dalam laporannya Sekjen Mahkamah Konstitusi RI Ganajri M. Gaffar mengatakan, para hakim MK akan membahas hal fundamental terkait pemilihan umum, tidak hanya untuk Indonesia tetapi juga Asia dan kawasan lainnya. Konferensi kali ini bertemakan `General Election Law`. "Dilatarbelakangi oleh keinginan bersama dari Mahkamah Konstitusi di kawasan Asia untuk memperkuat penerapan nilai-nilai demokrasi dalam penyelenggaraan pemilihan umum di masing-masing negara," ujar Ganajri.
Adapun penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah adalah didasari atas keputusan yang diambil secara aklamasi pada konferensi ke-6 yang dilaksanakan di Ulan Batar, Mongolia. "Konferensi ini dimaksudkan untuk membuka cakrawala pengetahuan yang lebih luas mengenai pengalaman dan praktik ketatanegaraan," Ganajri menambahkan.
Sementara itu, dalam sambutannya Ketua MK M Mahfud MD mengatakan, ini merupakan momen yang menggembirakan bagi MK dan institusi sejenis. "Dapat dimaknai sebagai tonggak bagi dimulainya tongkat kerjasama yang lebih efektif," kata Mahfud.
Menurut Mahfud, tema konferensi kali ini sangat menarik dan memiliki urgensi. "Pemilu dianggap identik dengan demokrasi. Semakin baik penyelenggaraan pemilu akan semakin baik pula demokrasinya," Mahfud menjelaskan.
Pemilu yang bermakna bagi demokrasi, lanjut Mahfud, adalah pemilu yang berkualitas. "Bukan sekadar pemilu formalitas dan prosedural seremonial, melainkan pemilu yang menerapkan nilai-nilai demokrasi secara substansial," ia menegaskan.
Mahfud juga mengatakan selama ini Presiden RI tidak pernah mencampuri kewenangan MK, meskipun perkara yang ditangani MK bersinggungan secara tidak langsung dengan Presiden.
Pada awal sambutannya, Presiden SBY mengucapkan selamat atas deklarasi pembentukan Asosiasi MK Asia dan institusi sejenis. "Ini merupakan tonggak sejarah yang penting dalam membangun kerjasama antar MK se-Asia," ujar SBY.
Terkait tema konferensi kali ini, Presiden menekankan pentingnya sistem dan undang-undang pemilu. "Ini topik yang tepat dan relevan dengan gerak dinamika demokrasi di negara masing-masing," kata SBY. Pemilu juga merupakan hal yang sangat penting si sebuah negara demokrasi.
Konferensi akan diikuti oleh 26 negara, diantaranya Rusia, Brunei Darussalam, Cile, Filipina, Jerman, Kamboja, Kolombia, Maroko, Meksiko, Mesir, Mongolia, Nepal, dan Austria sebagai negara pendiri Mahkamah Konstitusi.
Tampak hadir sejumlah menteri KIB II, diantaranya Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menhuk dan HAM Patrialis Akbar, dan Seskab Dipo Alam. Terlihat juga Gubernur DKI Fauzi Bowo.(presidensby.info)