Presiden SBY berharap munas dapat menghasilkan sesuatu yang penting untuk kemajuan organisasi dan kepentingan dunia usaha serta bangsa dan negara. SBY menegaskan, kaum perempuan di Indonesia memiliki kekuatan besar yang belum terdayagunakan secara maksimal. "Saya menyebutnya sebagai under utilized potentials yang merupakan kekuatan kebaikan yang bisa mengubah jalannya sejarah menjadi lebih baik," kata Presiden.
Jumlah penduduk di Indonesia saat ini, lanjut Presiden SBY, mencapai 230 juta jiwa, setengah dari jumlah itu adalah perempuan. Andai setengah dari jumlah penduduk dapat mengerahkan kemampuannya, pembangunan dapat dilakukan dengan pesat . "Andaikata kekuatan perempuan dan laki-laki bersinergi, bersatu, pembangunan di Indonesia dapat lebih cepat dilakukan," ia menambahkan.
Menurut SBY, jika kaum perempuan diberi peran dan tanggung jawab yang lebih besar, maka pembangunan di Indonesia akan lebih berhasil. SBY berharap kaum perempuan dapat mengisi ruang-ruang yang masih kosong untuk pembangunan bangsa di bidang ekonomi.
SBY mengatakan bahwa peran IWAPI penting dalam pemberdayaan perempuan di Indonesia. Karena itu, SBY berharap IWAPI terus bisa mengangkat peluang dalam meningkatkan lapangan pekerjaan, mengembangkan diri menjadi entrepreneur sejati, opportunity seeker tapi juga creator seeker.
Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua Umum DPP IWAPI Suryani Sidik Motik. Di dalam acara tersebut, Presiden SBY menyerahkan penghargaan kepada DPD/DPC IWAPI Teladan Jawa Tengah serta Depok dan wanita pengusaha berprestasi di Indonesia. Antara lain adalah Yanni Maruli dari DPP IWAPI Papua, Muhibah Syamsuri (pengusaha batik) dari DPP IWAPI Jawa Tengah, Diah Susilawati (produsen J&C Cookies) dari DPP IWAPI Jawa Barat.
Presiden membuka resmi Munas dengan memukul gong. Presiden didampingi Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono meninggalkan acara diiringi lagu Rinduku Padamu, ciptaan SBY sendiri, yang dibawakan oleh paduan suara. Turut hadir dalam acara pembukaan Munas IWAPI ini, antara lain, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meuthia Hatta, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Ketua Kadin MS Hidayat, dan para duta besar negara sahabat.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/11/14/2427.html