“Ini bisa dicapai penghematannya. Pertama efisiensi belanja operasional yang contohnya belanja perjalanan dinas, paket meeting rapat pertemuan, kemudian belanja jasa seperti pembayaran listrik, telepon, air serta pembangunan gedung baru, dari efisiensi ini diharapkan dapat dihemat 21 triliun rupiah untuk seluruh kementerian lembaga,†papar Bambang.
Sementara sebesar 29,6 triliun rupiah lain akan dipotong dari efisensi belanja lainnya, seperti belanja pemeliharaan dan pengadaan alat kantor, belanja iklan, belanja modal non infrastruktur contohnya gedung kantor serta kendaraan operasional maupun kendaraan dinas dari kementerian. “Kita dapat penghematan belanja bansos (bantuan sosial) serta kegiatan prioritas dan pendukung yang dikaji ulang dapat ditunda. Penghematan dari hasil lelang terutama hasil lelang infrastruktur, kemudian mengurangi honorarium kegiatan dan menunda kegiatan yang tidak dapat dieksekusi pada tahun ini," tambah mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tersebut.
Rencananya Pemerintah akan menyiapkan pengajuan RAPBNP pada masa sidang DPR berikut yang rencananya akan dimulai pada 17 Mei mendatang. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?