"Kita akan segera membuat anak perusahaan dari beberapa BUMN yang sudah ada untuk menyelamatkan daerah aliran Sungai Citarum," kata Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil, di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, anak perusahaan baru tersebut akan menginduk kepada sejumlah BUMN yang telah ada, di antaranya PT Shang Hyang Seri, Pupuk Kujang, dan Perhutani.
Saat ini, untuk tahap awal pihaknya telah mengonversi lahan seluas 1.200 hektar di daerah Pangalengan, Jawa Barat.
Upaya tersebut merupakan salah satu hal yang dilakukan untuk menghijaukan kembali hutan di Pulau Jawa.
"Suatu saat kita akan kembali melihat hutan di Pulau Jawa hijau seperti dahulu," katanya.
Menurut dia, Kementerian Negara BUMN sangat concern dengan hal tersebut terbukti melalui beberapa hal yang telah dilakukan terkait dengan konservasi.
"Belum lama ini kami melakukan penanaman pohon di Cengkareng yang dikoordinasi oleh PT Angkasa Pura sehingga kita harap tidak lama lagi Bandara akan hijau," katanya.
Selain itu, ia juga meminta Jasa Marga sebagai BUMN pengelola jalan tol untuk secara khusus menyediakan lahan penghijauan di sekitar jalan bebas hambatan.
"Kalau Pulau Jawa tidak segera dihijaukan akibatnya akan sangat mengerikan. Kita bisa mengalami defisit air jutaan kilo liter dan menurut studi World Bank, tanah di Jakarta setiap tahun turun sehingga ancaman air laut pasang (rob) semakin meluas," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya juga concern dengan pembentukan anak perusahaan BUMN untuk menyelamatkan Pulau Jawa dan menekan dampak negatif pemanasan iklim yang mengglobal.
Â
Â
Â
Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2008/2/22/pemerintah-bentuk-anak-perusahaan-konservasi-das/
http://www.antara.co.id/arc/2008/2/22/pemerintah-bentuk-anak-perusahaan-konservasi-das/
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?