Pada hari dan tempat yang sama diadakan penandatanganan Memorandum of Cooperation (MoC)  oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Hatta Rajasa dan Menteri Luar Negeri Jepang, Mr. Seiji Maehara disaksikan langsung oleh Presiden SBY, dan dihadiri pula oleh beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yaitu Menteri Luar Negeri, Meneg PPN/Kepala Bappenas, Menteri Perindustrian, Menkopolhukam, Mensesneg dan Seskab.
MoC merupakan Kerjasama Pembangunan Sistem Infrastruktur Daerah Metropolitan (Metropolitan Priority Area) yang Terintegrasi di Jabodetabek, meliputi beberapa proyek  pembangunan seperti pembangunan infrastruktur jalan akses Mass Rapid Transportation (MRT) kereta api ,pelabuhan udara dan laut, pembangunan instalasi pembangkit listrik, pengadaan sarana air bersih, dan pembangunan kawasan industri yang terintegrasi (smart community).
Proyek yang diterapkan dengan mekanisme pendanaan Public Private Partnership, Foreign Direct Investment, dan Soft Loan (Overseas Develoment Assistance/ ODA) direncanakan akan berjalan 2 tahap (2011-2014 dan 2014-2020) di wilayah Jabodetabek, yang diarahkan untuk penyiapan koridor pembangunan di kawasan Sumatera dan Jawa, dan diharapkan dapat menjadi model pengembangan daerah metropolitan lainnya yakni Medan, Makassar dan Surabaya.
Terkait tindak lanjut penandatanganan MoC, Menlu Jepang memerintahkan Duta Besar Jepang di Indonesia untuk selalu meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah Indonesia, mengingat kerjasama ini tidak hanya ditujukan untuk peningkatan kerjasama ekonomi namun secara luas diarahkan pula untuk menjaga kestabilan dan perdamaian kawasan.
Pada prinsipnya Pemerintah Jepang sangat sepaham dengan apa yang disampaikan oleh Presiden RI dalam pertemuan dengan Presiden Korsel, H.E. Lee Myung-bak (9/11) di Nusa Dua, bahwa Pemerintah Indonesia berharap agar ketegangan di Semenanjung Korea dapat segera berakhir dengan damai tanpa mempergunakan kekuatan militer yang dapat mengancam stabilitas perdamaian kawasan Asia secara umum. Pemerintah Jepang juga menyampaikan konfirmasinya akan semakin meningkatkan hubungan kerjasama dengan Pemerintah Indonesia tidak hanya dalam tataran Bilateral namun juga pada tataran Regional dan Global. Terlebih lagi hal ini terkait dengan posisi strategis Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2011 dan East Asia Summit (EAS) Tahun 2011.(Panitia BDF Setneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?