''Mekanisme subsidi diharapkan akan tepat sasaran karena dibagikan sesuai kebutuhannya ke 24.050.989 rumah tangga,'' kata Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan Bayu Krisnamurthi seusai melakukan rapat paripurna menteri-menteri bidang perekonomian di Jakarta, Kamis (24/7).
Hadir dalam rapat tersebut Plt Menko Perekonomian sekaligus Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Menakertrans Erman Soeparno, Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalata, Menteri Perindustrian Fahmi Indris, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu, Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawady.
Menurut Bayu, penyaluran subsidi ke 24.050.989 rumah tangga itu menggunakan basis data Sensus Pertanian 2003 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. ''Data BPS sudah ada, kita gunakan basis data Sensus Pertanian 2003, dan akan kita update,'' ujarnya.
Ia mengatakan, subsidi pertanian Rp20 triliun itu di luar subsidi beras miskin. Subsidi itu terdiri dari subsidi pupuk, bunga kredit, dan benih. Namun hingga saat ini belum ada perhitungan berapa besar masing-masing subsidi tersebut karena pemerintah akan membicarakan hal itu dengan DPR. ''Tapi, dapat dipastikan subsidi untuk pupuk, bunga, dan benih itu naik. Alokasi terbesar jelas untuk subsidi pupuk,'' ujarnya.
Begitu juga dengan mekanisme dan sistem penyaluran subsidi pupuk yang akan dibahas lebih rinci dengan DPR. ''Untuk pupuk Urea, NPK, dan bibit kita akan lihat karena harga eceran tertinggi dan harga pokok pembelian masih sama. Karena itu, yang terpenting, diefektikan sasarannya ke 24 juta petani yang membutuhkan,'' jelas Bayu.
Dalam kesempatan yang sama, Bayu menjelaskan rapat paripurna juga membahas masalah pengadaan kebutuhan pokok menjelang Ramadhan dan Lebaran. Pemerintah memastikan harga-harga di bulan-bulan itu akan stabil.
Untuk beras, harganya akan stabil di kisaran harga Rp6.500 per kg, minyak goreng Rp12 ribu pe kg dengan fluktuasi harga Rp100 sampai Rp200. Gula pasir stabil di harga Rp6.500 per kg. ''Untuk minyak goreng, kita akan intensifkan pemberian subsidi migor dan pasar murah serta program CSR oleh swasta,'' kata dia.
Untuk menjaga harga daging, ayam, telur, pemerintah akan melihat apakah perlu melakukan intevensi karena sebenarnya produksi daging, ayam dan telur cukup tinggi. ''Seharusnya dengan produksi yang cukup tinggi, harga tidak naik. Makanya, kita akan kaji apa perlu intervensi,'' kata dia.
Â
Â
Â
Â
Sumber:
http://www.mediaindonesia.com/index.php?ar_id=MTg4NTk=
http://www.mediaindonesia.com/index.php?ar_id=MTg4NTk=
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?