Masalah banjir di Jakarta bukan merupakan masalah baru. Ini sudah menjadi siklus tahunan sejak tahun 2002 dan 2007 lalu. Oleh karena itu, pemerintah telah berkomitmen untuk menuntaskan permasalahan banjir ini dengan menyediakan anggaran sebesar 2 triliun rupiah.Â
"Untuk prioritas, solusi banjir di Jakarta, jangka pendek dan jangka menengah, pemerintah menyiapkan Rp 2 triliun," kata SBY.
Dana sebesar Rp 2 triliun itu rencananya dipakai untuk menyokong rencana jangka pendek dan jangka menengah. Untuk jangka pendek, Rp 300 miliar akan digunakan untuk menambah pompa dan 50 unit MCK (Mandi Cuci Kakus) keliling karena fasilitas tersebut sangat kurang memadai, terutama fasilitas MCK yang dinilai masih kurang. "Kita bisa selesaikan masalah pengungsi, kita berencana menambah 50 MCK mobile yang bisa digelar di manapun yang diperlukan," kata Presiden.Â
Selain fasilitas MCK, Presiden SBY juga berencana menambah jumlah pompa untuk mempercepat surutnya air yang menggenangi permukiman warga. "Itu yang kita perlukan, kita alokasikan anggaran sekitar Rp 300 miliar," ujar Presiden.
Sedangkan untuk rencana jangka menengah, Presiden telah memutuskan untuk membuat sudetan dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT). Rencana ini diperkirakan selesai di medio 2014 dengan sokongan dana Rp 500 miliar dari pemerintah pusat. Selain itu, normalisasi sungai juga dilakukan, dengan estimasi biaya sekitar Rp 1,2 triliun dari APBN dan APBD DKI Jakarta.
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?