Pemerintah Siapkan Pesawat TNI AU Untuk Evakuasi 4.000 WNI Dari Yaman

 
bagikan berita ke :

Senin, 30 Maret 2015
Di baca 703 kali

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L.P. Marsudi mengemukakan, sejak 1 Maret lalu, sudah dilakukan evakuasi secara bertahap terhadap WNI yang berada di Yaman, dan sampai saat ini sudah 148 WNI yang berhasil dievakuasi.

“Namun, karena terjadi perubahan yang sangat drastis dalam waktu 1 - 2 hari ini, ada beberapa rencana evakuasi sudah kita persiapkan semuanya,” kata Retno kepada wartawan yang mencegatnya seusai mengikuti sidang kabinet paripurna, di kantor Presiden, Jakarta, Senin (30/3) sore.

Menlu menjelaskan, rencananya pemerintah akan memakai pesawat TNI AU untuk menjemput para WNI kita yang akan dievakuasi. Tapi utamanya pesawat itu yang akan mengeluarkan WNI keluar Yaman, setelah itu kita dipulangkan ke Indonesia.

“Rencana evakuasi sudah sangat matang, tentunya kita melibatkan banyak sekali koordinasi dengan kementerian/lembaga yang ada disini, tentunya Panglima TNI dan sebagainya, karena menyangkut masalah pesawat. Semuanya sudah siap,” tegas Retno.

Menlu juga menyebutkan, bahwa pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan 3 (tiga) negara, dengan Yaman, Oman, dan Saudi untuk memintakan flight clearance, untuk memintakan jaminan kemananan dalam evakuasi itu, sehingga diharapkan pesawat TNI AU yang melakukan evakuasi terhadap WNI terhindar dari serangan dari udara.

Menurut Menlu, pihaknya telah memberikan informasi mengenai konsentrasi warga WNI di Yaman, dimana paling banyak di sebelah Timur, sekitar 80% mahasiswa Indonesia.

“Jumlah total warga WNI ada 4159. Dari jumlah itu, ada 2626 mahasiswanya, 1488 tenaga professional kita, 45 orang merupakan Staf KBRI dan Keluarga,” terang Menlu.

Diakui Menlu, belum semua WNI itu siap dievakuasi, karena KBRI mengalami kendala komunikasi dengan WNI yang ada disana, disamping ada juga WNI yang mengatakan belum perlu ada evakuasi karena situasinya masih tenang.

Mengenai kemungkinan penarikan pulang Staf KBRI di Yaman, Menlu menjelaskan, bahwa KBRI di negara tersebut tidak terlalu bersar. Oleh karena itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sudah menyiapkan Tim Deployment yang akan membantu, yang terdiri dari diplomat muda yang pernah penempatan disana dan bisa berbahasa arab.

“Jadi semua personil sudah kita siapkan semua jadi sudah tahu medan, kondisi yang sangat dinamis dan tahu Bahasa Arab,” pungkas Menlu.

Sebagaimana diketahui situasi di Yaman kini semakin memburuk menyusul operasi militer yang dipimpin Arab Saudi atas milisi Houthi di negara tersebut. Sebelumnya, kelompok Houthi telah berhasil mengontrol kota Sana’a, ibukota Yaman, dan berusaha merebut kekuasaan dari pemerintahan Presiden Mansour Hadi. (Humas Setkab-Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0