Pemerintah Siapkan Rp 10 Triliun Untuk Petani

 
bagikan berita ke :

Rabu, 20 Juni 2007
Di baca 1475 kali

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk membantu program pengembangan pertanian, yakni penyediaan pupuk murah, bantuan benih unggul gratis dan subsidi bunga petani plasma.

Anggaran pemerintah dalam hal penyediaan pupuk murah dinaikkan 350 persen dibanding 2004 mencapai angka Rp 1,6 triliun. Sedangkan bantuan benih unggul gratis, ditingkatkan 1.300 persen menjadi Rp 1 triliun. Subsidi bunga petani plasma dilakukan untuk revitalisasi perkebunan dan disalurkan melalui perbankan. Anggaran disiapkan sebesar Rp 1 triliun, dengan maksimum bunga kredit pinjaman kepada petani sebesar 10 persen.

Kesungguhan Pemerintah dalam bidang pertanian ditunjukkan dengan peningkatan APBN untuk sektor pertanian secara spektakuler. Jika pada tahun 2004, alokasi anggaran sebesar Rp 3,6 triliun dan tidak ada Dana Alokasi Khusus, maka pada tahun 2007 APBN pertanian ditingkatkan menjadi Rp 8,9 triliun dan Dana Alokasi Khusus sebesar Rp 1,4 triliun, atau anggaran total Rp 10,1 triliun. Ini artinya meningkat hampir tiga kali lipat dibanding tahun 2004.

Anggaran ini belum termasuk anggaran untuk subsidi pupuk, beras untuk petani miskin, kredit ketahanan pangan, pembangunan irigasi, infrastruktur perhubungan serta kelembagaan pertanian. Selain itu, pengembangan pertanian juga difokuskan kepada penyediaan pupuk bersubsidi, pembelian gabah dan beras, serta berbagai program yang terkait langsung dengan kebutuhan riil masyarakat.

Pada masa sebelumnya, pendistribusian pupuk dilakukan dengan cara membagi habis pupuk ke masing-masing provinsi dan produsen melalui distributornya. Hal ini rupanya berakibat terjadinya kelangkaan pupuk yang sulit dikendalikan pemerintah. Dari pengalaman tersebut, Pemerintah kini melakukan kebijakan baru, yaitu menyiapkan stok pupuk nasional sebanyak 200.000 ton dari total kebutuhan pupuk urea sebesar 4,5 juta ton.

Apabila masyarakat melihat adanya penyimpangan dalam distribusi pupuk bersubsidi, dapat menghubungi produsen melalui nomor telepon dan SMS bebas pulsa: Pusri 0800-1000007 untuk wilayah Jawa dan 0800-1333888 untuk wilayah Sumatera dan Kalimantan Barat. Pupuk Kaltim 0800-1400000, pupuk Kujang 0800-1003001 serta Petrokimia Gresik 0800-1636363 dan 0800-1888777 atau melalui SMS 0811-344744.

Perlu diketahui bahwa harga gabah dan beras dalam dua tahun terakhir ini cenderung berpihak kepada petani, karena selalu di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). HPP tahun 2006 Rp 3.550/kg naik dibanding tahun 2005 sebesar Rp 2.790/kg. Demikian pula harga gabah kering panen saat ini Rp 1.730/kg dan gabah kering giling Rp 2.280/kg, yang berarti naik hingga 30 persen dari harga pada tahun 2005.

Berikut ini kutipan beberapa pengaduan dan saran yang telah diterima Presiden berkaitan dengan kehidupan petani.
08xx6387xxxx: Dari petani di Padang. Pak Presiden, kenapa harga gabah murah sekali? Sedang pupuk mahal sekali. Kami terjepit biaya kuliah anak kami mahal.
08xx2872xxxx: Saya dengar di TV, petani mau disubsidi benih padi. Di Banyumas, belum. Apa enggak jadi subsidinya? Mohon menjadikan periksa.
08xx8770xxxx: Subsidi terhadap pupuk lebih baik dihapus diubah dengan cara kredit langsung kepada petani berupa pupuk.
08xx6095xxx: Pak Presiden, tolong diperintahkan Kapolri untuk memberantas pestisida palsu di Lampung. Sudah sangat mengkuatirkan. Kasihan para petani jadi korban.
08xx6159xxxx: Hutan di Pasar Kecamatan Sei Kepayang Kab Asahan Sumut agar bisa jadi lahan pertanian.
08xx90608xxx: Pak Presiden Yth, saya sebagai petani (pemilik 3 ha sawah di Sukabumi) menyambut baik atas langkah Bapak untuk menaikkan harga beli gabah oleh BULOG.
08xx6018xxxx: Pak Presiden, kami petani di Aceh Besar sangat bersyukur dengan dinaikkan harga padi. Itu sangat membantu kami sebagai petani kecil.
08xx1345xxx: Pak Presiden, cara bercocok tanam petani kita banyak yang keliru sudah puluhan tahun, tapi penyuluhan tidak ada. Contoh salah satu lobang di tanam sampai 4 bibit.
08xx2010xxxx: Tolong Pak SBY agar petani/pemilik huler bisa langsung menjual beras dan gabah ke Bulog tanpa perantara kontraktor. Karena hal ini menyebabkan harga anjlok.
08xx2412xxxx: Assalamualaikum Bpk Presiden SBY, masyarakat petani cengkeh banyak yang stres. Dengan harga cengkeh yang tidak menetap. Mohon perhatian Bapak untuk menstabilkan harga cengkeh.
08xx7548xxx: Pak SBY tolong bantu pikirkan lahan pertanian sawit untuk rakyat miskin. Terima kasih.
08xx5224xxxx: Assalamualaikum. Yth Bapak Presiden. Saya mengharapkan sekali bentuan alat pertanian traktor karena kami transmigrasi tahun 1983 tidak pernah dapat bantuan dari pemerintah.
08xx7828xxxx: Riau memiliki hutan yang luas, bagaimana bila pemerintah mengolah sebagian tanah tsb untuk diubah menjadi lahan pertanian.

Berbagai partisipasi masyarakat sangat membantu dalam penyelenggaraan pemerintahan menuju good governance dan clean government. Namun bila ada organisasi maupun perorangan yang mengatasnamakan Presiden SBY atau para pembantunya dengan meminta dana dan fasilitas, perlu diwaspadai. Untuk mendapat kejelasan atas kegiatan-kegiatan yang diragukan kebenarannya, dapat menelpon (021) 3811044.
Untuk mengetahui lebih mendalam tentang program Pro-Rakyat, dapat membaca Pidato Awal Tahun Presiden yang bukunya telah didistribusikan, atau bagi yang memerlukan dapat memesan melalui SMS 9949.

Partisipasi masyarakat sangat membantu dan setiap pengaduan yang akurat dan lengkap melalui SMS 9949 dan PO BOX 9949 Jakarta 10000, atau melalui rubrik ini, akan ditindaklanjuti.

Sardan Marbun
Staf Khusus Presiden

Diikutip dari harian Rakyat Merdeka, edisi 18 Juni 2007

 

Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/06/18/1939.html

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           2           0