Dilansir dari siaran pers Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, disampaikan Presiden menjelaskan bahwa area kebakaran hutan dan lahan yang terjadi saat ini sangat luas, bahkan di luar kondisi yang normal. Kebakaran lahan sulit dipadamkan karena terjadi di lahan gambut yang bara apinya dibawah permukaan. Hal ini semakin diperparah oleh El nino, dimana terjadi kemarau berkepajangan, sehingga hujan yang diharapkan turut membantu memadamkan kebakaran lahan dan hutan tidak kunjung turun.
Presiden mengatakan bahwa dirinya terus memantau perkembangan kebakaran hutan dan lahan, baik melalui laporan data lapangan, gambar citra satelit maupun foto udara. Sore kemarin, kata Presiden, di seluruh Indonesia terdapat 942 titik, termasuk di Maluku dan Papua. Selama masa darurat ini, Pemerintah melalui kementerian terkait telah mengirimkan bantuan obat-obatan ke daerah yang terkena bencana asap. “Obat-obatan 31 ton, masker total 3,5 juta. Rumah Sakit dan puskesmas dan daerah juga kita perintahkan buka 24 jam,†ujar Presiden. Termasuk juga rumah singgah untuk evakuasi korban disiapkan sehingga masyarakat yang terkena ISPA juga turut ditangani.
Presiden meminta kepada pemerintah kabupaten, pemerintah kota, pemerintah provinsi, pemerintah pusat bersama-sama seluruh elemen masyarakat bersatu padu memadamkan kebakaran hutan dan lahan. “Saya juga meminta Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN untuk waspadai adanya situasi yang ingin dimanfaatkan untuk timbulkan keresahan,†ujar Presiden. (Humas Kemensetneg)