Di lapangan Sugar Group, ratusan undangan, karyawan dan masyarakat sekitar sudah berkumpul untuk bertemu Presiden. Dalam sambutannya, Presiden antara lain menegaskan kembali bahwa pemerintah akan terus mendorong pengembangan energi alternatif untuk menggantikan sumber energi dari fosil. "Energi ke depan tidak boleh tergantung dari sumber fosil seperti minyak dan batubara," kata Presiden.
Ditambahkan, meskipun batubara di Indonesia masih dapat ditambang 150 tahun lagi, gas bumi masih 60 tahun lagi, serta minyak bumi sekitar 20 tahun, namun pengembangan energi alternatif harus terus dilakukan. "Kita harus memikirkan anak cucu kita ke depan, karena itu perlu dikembangkan sumber energi dari angin, air, tenaga matahari, serta hasil pertanian, " katanya. Karena itu Presiden menghargai pengembangan bio etanol dari bahan tebu yang diubah menjadi etanol seperti yang dilakukan SGC.
SGC memiliki tiga perusahaan berbasis produksi gula, yaitu PT Gula Putih Mataram, PT Sweet Indo Lampung, dan PT Indo Lampung Perkasa. Kini SGC membangun perusahaan keempat berupa pabrik etanol bernama PT Indo Lampung Distillery yang ditargetkan bisa memproduksi 50 juta liter etanol per tahun. Produksi ketiga pabrik gula milik SGC tersebut sekitar 450 ribu ton gula/tahun, atau 20 persen dari produksi nasional sebesar 2,3 juta ton per tahun.
Usai memberi sambutan, Presiden meninjau SMA SGC yang baru didirikan serta pabrik bio etanol PT Indo Lampung Distillery. Di SMA SGC, Presiden dan Ibu Negara masuk ke beberapa ruang kelas. Presiden berharap perusahaan-perusahaan besar lainnya di Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama dengan SGC, yaitu membangun tempat pendidikan agar keberadaannya bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Pimpinan SGC Gunawan Yusuf menyatakan bahwa SGC berkomitmen meningkatkan dunia pendidikan di kawasan industrinya agar anak-anak bisa menjadi lebih unggul yang dapat membantu kemajuan bangsa.
Presiden kemudian berkesempatan mencoba mobil berbahan bakar etanol saat meninjau kawasan pabrik PT Indo Lampung Distilleri (ILD), didampingi Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. Tidak sepenuhnya berbahan bakar etanol memang, masih dicampur premium. Presiden menjalankan mobil itu beberapa meter, sekadar untuk demo, di kawasan pabrik. PT ILD sendiri merupakan pabrik bioetanol terbesar di Asia Tenggara.
Dalam kunjungan kerjanya ke Lampung Tengah ini, Presiden didampingi Ibu Negara beserta beberapa menteri, antara lain Menteri ESDM, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menakertrans Erman Suparno, Meneg PDT Saifullah Yusuf, Menteri Koperasi dan UKM Suryadarma Ali, Seskab Sudi Silalahi, Gubernur Lampung Sjachroedin ZP, serta dua Jubir Kepresidenan Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal.
Sumber :
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/02/26/1604.html