Di sela-sela rangkaian Annual Meeting International Monetary Fund – World Bank Group Tahun 2018 (AM IMF-WGB 2018) terdapat sebuah pertemuan tingkat tinggi yang diadakan di Bali. Acara tersebut dihadiri para pemimpin Asia Tenggara dengan tajuk ASEAN Leaders gathering (ALg). Ditemui di pusat registrasi ALg di Bali, Wakil Koordinator Bidang Administrasi, Ricky Syailendra, yang juga menjabat sebagai Kepala Bagian Kerja Sama Teknik Selatan-selatan dan Triangular, Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri, Kementerian Sekretariat Negara, menjelaskan bahwa ALg diinisiasi sejak pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Direktur IMF Christine Lagarde di tengah pelaksanaan One Belt One Road Summit 2017 di Beijing, Tiongkok.
Keduanya bersepakat untuk membuat sebuah pertemuan yang melibatkan kepala negara maupun pemerintahan dari negara-negara anggota ASEAN untuk membahas progres serta perkembangan arah kebijakan regional pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Pertemuan ini sebenarnya bersifat semiformal mengingat pertemuan tahunan ASEAN Summit ke-33 akan diadakan di Singapura 11 November 2018 nanti.
Menurut Ricky, Meski dilakukan secara semiformal, pertemuan ini bisa dibilang sangat penting. Pasalnya, melalui pertemuan ini para pemimpin ASEAN bisa membicarakan berbagai pembangunan ekonomi kawasan Asia Tenggara dan potensi kerjasama yang bisa dibuat.
Bagi Indonesia, ALg juga bertujuan untuk menyampaikan pesan bahwa pembangunan ekonomi nasional sudah berjalan on the track sesuai tujuan serta dilandasi oleh azas pemerataan. Dengan adanya pelaksanaan even ini maka akan ada feedback, manfaat, dampak positif terhadap pemasukan devisa negara yang berasal dari delegasi-delegasi yang akan datang. “Ada paket-paket wisata yang ditawarkan, ada sekitar sepuluh destinasi wisata yang ditawarkan selama pelaksanaan AM IMF-WBG 2018 dan ALg,” jelas Ricky.
Ricky juga menjelaskan bahwa ALg dan AM IMF-WBG 2018 juga ingin menyampaikan pesan bahwa pasca guncangan gempa dan tsunami lalu, Indonesia masih cukup aman untuk menyelenggarakan acara sebesar pertemuan internasional seperti ini. Selain itu, dari pelaksanaan ini juga pemerintah ingin menyampaikan kepada dunia bahwa Indonesia masih kuat untuk bangkit. “Indonesia punya spirit untuk bersama-sama membangun dan menguatkan diri kembali,” tegasnya.
Peran Kemensetneg
Saat ditanya mengenai peran Kemensetneg dalam acara ALg dan AM IMF-WBG 2018, Ricky menjelaskan bahwa semuanya mengacu pada Keppres Nomor 11 tahun 2017 tentang Panita Nasional Penyelenggara Annual Meeting IMF-WBG Tahun 2018. Di dalamnya disebutkan bahwa Menteri Sekretaris Negara bertindak selaku Koordinator Bidang Penyelenggara acara. Artinya, pelayanan terhadap akomodasi, logistik perlengkapan, juga transportasi juga dipegang oleh Kemensetneg. Tentu semua itu dikolaborasikan dengan beberapa Kementerian lain. Ricky menambahkan, terkait dengan ASEAN Leaders gathering sendiri, Kemensetneg berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, serta Bank Indonesia. Kemenlu bertindak sebagai vocal point substansi untuk ALg dan Kemensetneg bertindak sebagai vocal point Penyelenggara ALg. (RHS – Humas Kemensetneg)