Pencegahan Kebakaran Hutan Harus Berkesinambungan

 
bagikan berita ke :

Kamis, 26 November 2015
Di baca 680 kali

Sebagaimana dilansir dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana‎‎‎, lebih jauh Presiden menjelaskan bahwa ‎peningkatan emisi karbon terutama dari kawasan gambut yang terbakar berakibat pada penurunan kualitas udara dan air serta s‎emakin tingginya tingkat deforestasi dan degradasi lahan di Indonesia.  

 

‎Selain itu, kebakaran lahan dan hutan telah mengganggu ekosistem, sehingga tempat tinggal satwa mengalami kerusakan dan terdegradasi.

 

‎Tahun 2016, kata Presiden, kita harus sudah siap pencegahannya, bukan sudah terjadi baru pontang-panting ditambah lagi pada tahun ini elnino yang terjadi cukup panjang sehingga kebakaran hutan dan lahan menjadi yang terbesar.‎

 

‎Pencegahan harus dilaksanakan secara berkelanjutan dengan melibatkan berbagai komponen bangsa, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.

 

Jangan setelah api kebakaran hutan padam, kita lupa. "Kita harus menyiapkan langkah-langkah pencegahan lagi," ucap Presiden. 

 

‎‎‎Komitmen Pemerintah Untuk Turunkan Emisi Karbon

 

‎Di awal sambutannya, Presiden mengatakan, bahwa Indonesia memiliki Sumber Daya Hutan yang melimpah dengan luas hutan terbesar ketiga di dunia. Tetapi ironinya, kita menjadi penyumbang emisi karbon terbesar keenam di dunia. "Ini bukan prestasi tapi peringatan untuk kita semua," ujar Presiden.‎

 

Menghadapi kondisi itu, Pemerintah tidak berdiam diri. P‎emerintah akan terus berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29% pada tahun 2030.‎ "Kita juga meminta negara-negara Industri maju dan negara-negara sedang berkembang memiliki komitmen yang sama," pungkas Presiden.‎ (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0