PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
RAPAT TERBATAS KABINET KERJA TENTANG NATUNA
KANTOR PRESIDEN, JAKARTA
29 JUNI 2016
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Dari kunjungan kerja saya kemarin ke Natuna, beberapa hal sudah saya sampaikan di dalam Rapat Terbatas di Kapal KRI Imam Bonjol. Ada fokus yang ingin kita kerjakan di sana.
Yang pertama yang berkaitan dengan industri perikanan.
Yang kedua yang berkaitan dengan industri migas.
Yang ketiga yang berkaitan dengan pertahanan.
Tiga hal ini yang pada siang hari ini akan kita detailkan lagi.
Terkait dengan pengembangan industri perikanan, saya mendapatkan laporan bahwa produksi di sektor kelautan dan perikanan di Natuna hanya sebesar 8,9% dari potensi yang kita miliki. Oleh sebab itu, ini perlu didorong lagi, dipercepat lagi sehingga bisa mendatangkan manfaat bagi kita.
Kemudian juga yang berkaitan dengan migas di Natuna. Dari 16 blok migas yang ada di sekitar Natuna, baru lima blok yang berproduksi. Sementara tujuh blok masih dalam tahap eksplorasi, dan empat blok masih dalam proses terminasi. Oleh sebab itu, ini juga kita dorong agar proses-proses produksi bisa segera dilakukan.
Di sektor di pertahanan untuk menjaga sumber daya alam kita, menjaga kedaulatan kita—Natuna sebagai pulau terdepan—di dalam rapat terbatas yang lalu telah saya perintahkan kepada TNI, khususnya TNI AL, Bakamla agar meningkatkan patroli dan penjagaan di kawasan Natuna. Juga beberapa infrastruktur yang ada di Natuna yang perlu dibangun, diperbaiki, saya kira juga segera perlu dimulai.
Dan saya persilakan Pak Menko, Panglima, atau Bu Menteri bisa menyampaikan.
(Acara dilanjutkan secara tertutup)
*****
Biro Pers, Media dan Informasi
Sekretariat Presiden