Pengantar Presiden RI - Ratas Percepatan Pembangunan LRT..., Jakarta, 29 Maret 2016

 
bagikan berita ke :

Selasa, 29 Maret 2016
Di baca 837 kali

PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RAPAT TERBATAS KABINET KERJA TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DI JABODETABEK DAN PALEMBANG DALAM RANGKA ASIAN GAMES KE-18

SERTA DANA PEMBEBASAN LAHAN JALAN TOL

KANTOR PRESIDEN, JAKARTA

29 MARET 2016

 

 

 

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,
Selamat siang,

Salam sejahtera bagi kita semuanya,

 

Ini sudah rapat yang ke, untuk LRT, rapat yang kelima. Jangan ada tambah rapat lagi. Harusnya sore hari ini sudah rampung semuanya karena kita ingin mempercepat pembangunan LRT, baik yang ada di Jakarta, di Bodetabek, maupun di Palembang, dan juga di Bandung Raya, agar ini bisa kita selesaikan semuanya.

 

Yang Jabodetabek sudah dimulai. Jakartanya yang belum. Saya nanti mohon laporan dari gubernur. Palembang juga sudah dimulai.

 

Dan juga yang berkaitan dengan kereta api cepat Jakarta-Bandung sudah dimulai.

 

Dan kita harapkan nantinya betul-betul terintegrasi dari MRT-nya, LRT-nya, busway-nya ke bandara dengan commuter line. Kemudian juga, dengan kereta cepat, sambung lagi ke LRT di Bandung Raya.

 

Saya kira kita tahu semuanya bahwa di Jakarta, dari hitungan dan data yang saya terima, setahun kita kehilangan 28 triliun karena kemacetan. Di Bandung plus ke Jakarta, itu kehilangan 7 triliun setiap tahun karena kemacetan. Inilah yang ingin kita selesaikan.

 

Jadi, secara hitungan-hitungan makro negara, setiap tahun kita berarti kehilangan kurang lebih 35 triliun setiap tahun. Jadi ini mutlak diperlukan, pembangunan, karena kita tidak ingin kehilangan uang yang percuma karena adanya kemacetan.

 

Saya juga ingin agar semuanya terintegrasi dengan airport. Saya lihat, yang di Palembang sudah dari airport. Yang di sini pun nanti—saya tidak tahu apakah sebaiknya LRT-nya yang ke airport karena kereta api juga sudah? Atau mungkin kereta api cepatnya yang sampai ke airport?

 

Tetapi semuanya mestinya harus dikalkulasi, dihitung sehingga ini menjadi alternatif-alternatif bagi masyarakat untuk memakai moda transportasi apa yang disenangi.

 

Percepatan ini juga harus dilakukan karena juga ada momentum Asian Games yang ke-18, yang akan berlangsung 2018 yang akan datang. Ini semuanya nantinya kita harapkan juga, terutama yang LRT, itu bisa selesai semuanya.

 

Dan masalah-masalah yang ada, saya harapkan semuanya bisa diselesaikan, baik mengenai trasenya, mengenai spek, spesifikasi teknis untuk kereta api LRT-nya, masalah pembiayaan, dan masalah sumber daya penggeraknya.

 

Dan juga masalah perizinan yang berkaitan dengan tata ruang, dengan ruang, serta masalah persinggungan dengan flyover dan mungkin trase jalur LRT atau MRT, kita harapkan semuanya terintegrasi.

 

Dan saya melihat, kalau yang dulu-dulu, yang kita lihat dulu, di Kementerian Perhubungan sudah ada semuanya sehingga prinsip yang ingin kita bangun adalah sebuah produktivitas, efisiensi, dan efektivitas dari investasi yang ada.

 

Saya kira itu sebagai pembuka untuk yang berkaitan dengan LRT. Saya persilakan, Pak Menko.

 

(Acara dilanjutkan secara tertutup)

*****

Biro Pers, Media dan Informasi

Sekretariat Presiden