Pengarahan Presiden RI kepada Manajemen dan Karyawan Panasonic, 01-5-09

 
bagikan berita ke :

Jumat, 01 Mei 2009
Di baca 946 kali

ACARA PENGARAHAN PRESIDEN RI

KEPADA MANAJEMEN DAN KARYAWAN PANASONIC

DI CIBUBUR, JAKARTA TIMUR

PADA TANGGAL 01 MEI 2009

                                                                                            

 

Bismilahirrahmanirrahiim

 

Assalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya hormati Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Gubernur DKI Jakarta, Presiden Direktur Panasonic Manufacturing Indonesia, Bapak Ijiro Suganoma,

 

Para Pimpinan Perusahaan, Dewan Komisaris yang saya hormati,

 

Para Pimpinan Lembaga kerja sama Triparti yang saya muliakan,

 

Hadirin sekalian yang berbahagia,

 

Marilah pada kesempatan yang baik dan Insya Allah penuh berkah ini, kita panjatkan Puji dan Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas perkenan rahmat dan ridha-Nya, kita semua masih diberi kesempatan, kekuatan, dan kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita serta tugas dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa dan negara tercinta. Kita juga bersyukur ke hadirat Allah SWT, hari ini tepat pada tanggal 1 Mei Tahun 2009, Hari Buruh Internasional, kita dapat bertatap muka di perusahaan Panasonic Manufacturing Indonesia ini, untuk bersama-sama meningkatkan komitmen, semangat, dan kerja kita untuk meningkatkan dunia usaha di negeri kita, dan utamanya tentunya untuk meningkatkan kinerja dari perusahaan Panasonic Manufacturing Indonesia ini.

 

Saudara-saudara,

 

Apa yang telah dijelaskan oleh Presiden Direktur PMI tadi, menunjukkan bahwa sejak kelahirannya, sejak berdirinya perusahaan ini tahun 1950, terus memberikan kontribusi untuk perkembangan dunia usaha, dan pertumbuhan perekonomian nasional. Oleh karena itu atas nama Negara dan Pemerintah, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Dengan do'a dan harapan semoga perusahaan ini makin ke depan makin berjaya dan menjadi perusahaan kebanggaan kita semua.

 

Mengapa sebagai Kepala Negara saya dan juga para Menteri, Gubernur DKI Jakarta, dan kita semua ingin agar perusahaan ini terus berkembang dengan baik? Karena jika perusahaan Panasonic Manufacturing Indonesia ini terus tumbuh makin percaya,makin berkembang, maka pertama-tama, tentulah membawa kebaikan bagi perusahaan itu sendiri, misalnya manajemen dan karyawannya tentu akan mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik. Yang kedua, kalau perusahaannya terus baik dan tumbuh tentu bisa dicegah yang namanya PHK atau pemutusan hubungan kerja yang tidak perlu.

 

Kalau perusahaan ini juga tumbuh, tentu membayar pajak yang lebih besar kepada Negara. Pajak itu, oleh Negara, oleh Pemerintah, oleh kami, semua digunakan lagi untuk meningkatkan pendidikan rakyat, kesehatan masyarakat, membantu yang masih miskin, dan sebagainya. Kalau perusahaan ini juga tumbuh dengan baik, tapi kita lihat dalam presentasi Saudara Presiden Direktur, jika kita membantu masyarakat sekitar yang disebut dengan Corporate Social Responsibility yang diberikan perusahaan ini, bahkan ikut serta pula untuk melestarikan lingkungan hidup, terutama yang berada di sekitar perusahaan ini maupun dalam kontribusinya untuk menghadapi perubahan iklim sedunia.

 

Pendek kata, kalau perusahaan ini tumbuh dan berjaya, semuanya mendapatkan manfaat, semuanya senang, terutama tentunya Saudara-saudara, baik manajemen, karyawan, dan semua keluarga besar PT.Panasonic Manufacturing Indonesia.

 

Saudara-saudara,

 

Kita tahu bahwa dunia sedang mengalami resesi perekonomian. Dunia sedang mengalami krisis perekonomian yang sangat dalam, bukan hanya krisis keuangan, tetapi sesungguhnya juga krisis perekonomian secara menyeluruh termasuk gangguan pada ekspor dan impor, gangguan pada investasi, pemutusan hubungan kerja yang luar biasa yang terjadi di luar negeri. Alhamdulillah, Negara kita memiliki dampak yang kecil terhadap pemutusan hubungan kerja itu. Tadi pagi saya baca di Eropa saja telah terjadi pemutusan hubungan kerja sebanyak 20 juta manusia, Di China itu, mencapai sekitar 15 juta manusia. Di Amerika Serikat angka pengangguran mencapai 8,5% dari angkatan kerjanya yang semuaya besar. Alhamdullilah, berkat kerjasama kita semua, permasalahan pemutusan hubungan kerja di Indonesia dapat kita minimalkan. Dan Alhamdulillah, banyak perusahaan yang terjaga untuk tidak melakukan PHK. Tetapi memang krisis ekonomi dialami oleh seluruh Negara di dunia. Kita bersyukur pula ke hadirat Allah SWT, akibat kerjasama kita sejak tahun lalu antara pemerintah, dunia usaha, serikat pekerja, perbankan, jajaran pemerintah daerah, para Gubernur, Bupati dan Walikota, kita semua dapat meminimalkan, mengurangi, dampak dari krisis perekonomian global itu.

 

Kita berharap masih dapat kita kelola, kemudian kita berharap pula Insya Allah mulai tahun depan, pelan-pelan kita bisa memulihkan kembali baik perekonomian dunia, perekonomian Asia dan Asia Tenggara khususnya, dan yang lebih utama perekonomian di negeri kita. Pemerintah tentu tidak tinggal diam, Saudara sudah mendengar berkali-kali dari saya, bahwa dimasa sulit seperti ini, dua tahun ini, prioritas kita adalah: Satu, Kita cegahlah jangan sampai terjadi gelombang pengangguran atau PHK yang tidak perlu; Yang kedua, agar tidak terjadi PHK, mari kita pastikan sektor riil perusahaan itu terjaga. Caranya supaya terjaga, ya ada, kebijakan Pemerintah yang dilakukan, disamping perusahaan itu sendiri, menjaga sekuat tenaga agar tidak mengalami kebangkrutan. Yang ketiga, kita ingin harga barang-barang terjaga, yang disebut inflasi. Alhamdullilah, saya dapat kabar baik bulan ini terjadi deflasi, justru penurunan harga-harga. Demikian juga bulan Januari, Februari juga mengalami penurunan harga, bahkan kalau inflasi sangat kecil, dengan demikian ini tentu membantu kita semua memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

Yang keempat, Pemerintah, kita semua menjaga daya beli rakyat kita baik dalam skema gaji, skema upah, skema insentif, ataupun subsidi, yang kita berikan kepada rakyat kita agar mereka terlindungi. Yang kelima, kita ingin melindungi yang miskin, membantu yang miskin, banyak sekali program yang kita jalankan sekarang ini, agar Saudara kita yang belum sejahtera bisa kita selamatkan. Yang keenam, prioritas kita adalah pangan dan energi mesti kita jaga. Cukup dengan harga yang tetap terjangkau. Dan yang ketujuh, kita ingin ekonomi kita tumbuh, diam-diam atau Insya Allah ekonomi kita tetap tumbuh positif, sementara banyak negara yang pertumbuhannya minus. Sekarang Indonesia dinilai no. 3 tertinggi pertumbuhannya setelah China 6%, India 5%, kita diperkirakan bisa mencapai 4%.

 

 Kalau ini terjadi bangsa kita menunjukkan dimasa sulit seperti ini pun kita bisa mengelola perekonomian kita. 7 (tujuh) prioritas itulah yang kita jalankan. Dan ingat, yang paling utama adalah mencegah gelombang PHK, dan yang kedua adalah sektor riil atau perusahaan mesti kita jaga.  Apa yang dilakukan oleh Pemerintah, banyak sekali, agar perusahaan tidak bangkrut, terus sektor riil tidak terganggu. Pertama, kita memberikan keringanan pajak, keringanan tariff pajak; Yang kedua, kita memberikan keringanan tarif kepabeanan; Yang ketiga, kita melakukan yang disebut dengan Reformasi Birokrasi, agar ekonomi kita biayanya tidak tinggi, jangan sampai ada biaya siluman; Yang keempat, kita memerangi premanisme, korupsi, pungutan liar, supaya tidak mengganggu perusahaan; Yang berikutnya lagi, Undang-undang penanaman modal kita buat lebih bagus, sehingga lebih efisien, kemudian banyak lagi langkah-langkah yang kita lakukan, yang intinya perusahaan-perusahaan, dunia usaha, sektor riil tetap terjaga, meskipun dunia mengalami krisis. Nah, kalau itu terjaga diharapkan tidak sampailah melaksanakan pemutusan hubungan kerja yang tidak perlu. Ini adalah prioritas, ini adalah sasaran, yang harus sama-sama kita wujudkan.   

  

Saudara Presiden Direktur, Para Unsur Pimpinan, dan segenap karyawan dari PT. Panasonic Manufacturing Indonesia yang saya cintai,

 

Saya berharap agar Saudara juga melakukan langkah-langkah internal, tetaplah produktif, kalau produktif maka Insya Allah tetap memiliki daya saing yang tinggi. Kalau daya saingnya yang tinggi, harganya bersaing, kualitasnya bagus. Kalau harganya terjangkau, kualitasnya bagus seperti falsafah air mengalir tadi, dan falsafah pohon pisang tadi, maka tentu produk dari Panasonic ini, apakah kipas angin, apakah radio, apakah lemari es, apakah AC, dan sebagainya, pasti dibeli, baik pembeli pasar dalam negeri, maupun pembeli di pasar global. Jadi, intinya bagaimana Saudara semua mulai dari manajemen, karyawan itu bersatu, membikin daya saingnya tinggi, kualitasnya bagus, harganya terjangkau. Nah, kalau itu terjadi menghadapi gelombang persoalan apapun, Insya Allah, perusahaan ini akan tetap baik, tetap survive, tetap hidup, dan bahkan akan terus meningkatkan pertumbuhannya dari masa ke masa.

 

Saya selalu mengajak antara manajemen dengan serikat pekerja, antara para unsur pimpinan perusahaan dengan para karyawan itu membangun hubungan yang baik.  Jangan konfrontatif. Kalau konfrontatif tidak ada solusi, kalau tidak ada solusi semua merugi. Bayangkan, kalau perusahaannya bangkrut, manajemennya juga rugi, pemilik perusahaan rugi, karyawannya PHK juga rugi, dan sebagainya. Cegah seperti itu, saling mendengar, kesejahteraan karyawan penting, tumbuhnya perusahaan juga penting, produktivitas juga penting, bangunlah nilai bersama, bangunlah kebersamaan, bangunlah komitmen, bangunlah kerja nyata yang sinergis diantara semuanya. Kalau itu diwujudkan maka perjalanan manis dari perusahaan ini sejak tahun 1950 yang tadi diceritakan oleh Bapak Ijiro Suganoma, tak akan tambah indah lagi perjalanan sejarah dari perusahaan ini.

 

Saudara-saudara,

 

Itu yang ingin saya sampaikan,  dan memang setiap tanggal 1 Mei saya bersama Menteri terkait, Pimpinan Serikat Pekerja, selalu datang ke perusahaan-perusahaan. Tahun lalu, saya berkunjung ke Magelang, bertemu dengan karyawan New Armada, seperti ini, mendapatkan briefing, kemudian makan siang bersama karyawan, berbincang-bincang dengan rileks, meninjau perusahaan, sebelumnya ada pertemuan dengan tripartit, dengan para Pimpinan Serikat Pekerja. Tahun sebelumnya, saya berada di Palu, Sulawesi Tengah, melakukan hal yang sama. Tahun sebelumnya, kebetulan saya sedang berada di luar negeri, tidak bisa, tetapi setelah itu saya bertemu dengan para pimpinan Serikat Pekerja. Minggu lalu, saya bertemu dengan Serikat Pekerja dan Serikat Pengusaha, yang disebut dengan Lembaga Kerja sama tripartit Nasional di Istana Negara. Ini adalah bentuk yang saya pilih sebagai Kepala Negara dalam ikut memperingati Hari Buruh Internasional.

 

Sebagaimana yang terjadi di luar negeri, biasanya ada unjuk rasa, tidak apa-apa karena ini seperti tradisi kaum pekerja sebelumnya. 1 Mei itu adalah unjuk rasa, silahkan, wong ini negara demokrasi, menyampaikan aspirasinya; tolong ingat upah kami, tolong kesejahteraan kami, tolong perlindungan kami, tidak apa-apa.  Karena yang kita lakukan, Pemerintah, tripartit juga ikut meningkatkan kesejahteraan, melindungi para pekerja dan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan para pekerja dan dunia usaha, sama, dengan demikian unjuk rasa yang berkaitan dengan itu baik-baik saja, yang penting tertib, yang penting jangan sampai ada gangguan keamanan. Kalau ada gangguan keamanan, tidak akan tercapai yang dituntut, karena negaranya malah rusuh, malah bangkrut semua, ekonomi rusak, dunia usaha hancur, yang diperjuangkan malah tidak tercapai. Oleh karena itu, pandai-pandai memperjuangkan sesuatu, ingin mencapai tujuan sesuatu, pilihlah dengan cara-cara yang baik, yang akhirnya tujuan itu akhirnya bisa tercapai. Begitulah cara-cara yang baik, cara-cara yang demokratis, cara-cara yang cerdas.

 

Saudara-saudara,

 

Kiranya itu, dan nanti kita masih akan ketemu, insya Allah,  acara yang tidak kalah pentingnya, setelah shalat Jum'at, kita akan santap siang bersama, tidak boleh diwakilkan santap siangnya.

 

Kalau menghadiri acara, kalau saya sibuk sekali, atau saya sedang mengikuti acara Pemerintahan yang lain, saya bisa mewakilkan kepada Menteri. Tetapi kalau santap siang tidak bisa diwakilkan. Kita akan bertemu lagi dan saya akan meninjau pula nanti kegiatan di perusahaan ini. Yang penting, kami semua bangga, Saudara-saudara. Kami mencintai perusahaan ini sebagai bagian dari usaha nasional, mari kita jaga bersama, mari kita tingkatkan bersama, majulah dunia usaha, majulah para pekerja, majulah manajemen, majulah bangsa Indonesia.

 

Sekian.

 

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.  

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan

Sekretariat Negara RI         Â