Sebelum memulai Ratas, Presiden Joko Widodo meninjau langsung Candi Borobudur. "Borobudur adalah mahakarya budaya dunia dan sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia‎," ucap Presiden.‎ Demikian seperti dilansir dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit.
Saat memberi pengantar pada Ratas, Presiden menyampaikan, bahwa Candi Borobudur harus terus dilestarikan dan dijadikan destinasi bermanfaat bagi masyarakat.‎ "Data yang saya terima pada 2014 jumlah wisatawan yang datang sebesar 250.000 orang dan wisatawan nusantara kurang lebih 2,2 juta orang," tutur Presiden.‎
Menurut Presiden, potensi pasar wisatawan mancanegara yang dapat mengunjungi Borobudur sangat besar, terutama dari Malaysia, Taiwan, Singapura, Jepang, USA, Inggris, Hongkong, Belanda, Jerman, Brunei, dan Tiongkok.Â
"Saya minta pengembangan Borobudur ini disiapkan dengan baik, terintegrasi antar kementerian dengan provinsi. Dan baik itu berkaitan dengan aksesibilitas, terintegrasi dengan kawasan wisata yang lain, seperti Prambanan yang juga warisan budaya‎," kata Presiden.‎
‎Presiden meminta agar dipersiapakan fasilitas dan pelayanan dengan standar internasional, termasuk juga memperiapkan toilet dengan standar bintang 4. "Meskipun itu untuk umum tapi bintang 4. Tapi juga dijaga, dirawat, harian harus dikontrol. Standar-standar itu yang kita ingunkan," ujar Presiden.
Terkait dengan atraksi seni budaya, Presiden meminta agar dipersiapkan koreografi yang baik, tentunya dengan koreografer yang berkualitas dan juga menggunakan kurator. "Sehingga yang diliat disini tidak hanya Borobudur tapi juga atraksi seni budaya juga bisa dimunculkan," ucap Presiden.
Presiden mendapatkan informasi bahwa atraksi tarian hanya digelar satu kali dalam setahun. Sebaiknya, ucap Presiden, atraksi digelar setiap minggu. "Saya kira kalau diurut kabupaten se-Jateng dan DIY sudah lebih dari cukup. Kalau mau melebar se-Indonesia. Lebih banyak lagi produk-produk atraksi yang bisa kita munculkan," jelas Presiden.‎
Di akhir pengantarnya, Presiden mengarahkan agar pengelolaan kawasan Candi Borobudur diperbaiki manajemennya. Mesti belum mendengar secara jelas, tapi Presiden mendengar secara sayup-sayup ada empat manajemen yang terlibat. "Kalau kapal nahkodanya empat, biasanya memutuskannya bingung. Nah ini yang harus kita putuskan, juga masalah yang berkaitan dengan zonasi dan lain-lainnya," ujar Presiden.
Ratas ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri PAN dan RB Yuddy Chrisnandi, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf. (Humas Kemensetneg)