Peningkatan Connectivity Asean Mendukung Komunitas Asean 2015

 
bagikan berita ke :

Rabu, 16 November 2011
Di baca 1172 kali

Dalam konferensi pers tersebut juga disebutkan, bahwa terdapat tantangan signifikan yang harus dihadapi oleh ASEAN untuk menuju pembentukan Masyarakat ASEAN pada tahun 2015. Secara internal, salah satu tantangan tersebut adalah fasilitas perdagangan sebagaimana ditekankan dalam World Bank Logistic Performance 2010, di mana Anggota ASEAN dari peringkat kedua ke peringkat ke 146 dari 155 negara yang disurvei. Secara eksternal, ASEAN perlu meningkatkan perdagangan intra-regional jika ingin mempertahankan peran sentral sebagai kekuatan pendorong untuk kerangka integrasi regional mengingat munculnya negara adidaya ekonomi baru.

 

Pada bulan Oktober 2010, para pemimpin ASEAN mengadopsi Master Plan ASEAN Connectivity (MPAC) yang bertujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dan mempersempit kesenjangan pembangunan dengan meningkatkan fisik, kelembagaan, serta hubungan kerakyatan di kawasan itu.

 

ASEAN, sebagai suatu wilayah yang  terdiri dari sekitar 32.000 pulau mencakup lebih dari 4 juta kilometer persegi, dan dihuni oleh sekitar 600 juta orang yang berbicara lebih dari 900 bahasa dan dialek yang berbeda setiap hari. Sama dengan beragamnya tingkat perkembangan ekonomi pada masing-masing negara anggotanya, di mana PDB perkapita sedikit bervariasi dari US$ 800 hingga US$ 49.000.

 

Meskipun terdapat kesenjangan sosial-ekonomi, ASEAN telah membuat kemajuan yang signifikan secara kolektif melalui inisiatif ekonomi, sosial dan politik untuk menjadi salah satu daerah berkembang tercepat di dunia. Salah satu inisiatif tersebut adalah pembentukan segitiga pertumbuhan untuk menghubungkan berbagai wilayah negara-negara anggota ASEAN dengan keunggulan komparatif yang berbeda untuk membentuk daerah sub-pertumbuhan ekonomi seperti BIMP-EAGA, IMT-GT dan Sijori-GT.

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           0           2           0           0