Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia melalui Konsultasi Tahunan ke-10

 
bagikan berita ke :

Jumat, 20 Desember 2013
Di baca 8642 kali

Pertemuan Konsultasi Tahunan Indonesia-Malaysia adalah mekanisme bilateral tingkat Kepala Pemerintahan untuk memberikan arahan bagi pengembangan hubungan kedua negara ke depan agar semakin kuat, kokoh, dan progresif. 

 

Presiden Yudhoyono menggarisbawahi pentingnya upaya peningkatan kerja sama perdagangan bilateral kedua negara, dengan nilai perdagangan tahun 2012 USD 23 miliar yang ingin ditingkatkan menjadi USD 30 miliar pada akhir tahun 2015. Sedangkan di bidang investasi, Indonesia-Malaysia sepakat untuk terus menggalakkan investasi dua arah yang berimbang dan berkelanjutan.

 

Terkait Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ada di Malaysia, Presiden Yudhoyono mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan kepada Pemerintah Malaysia atas kebijakan dan regulasi pengaturan TKI yang semakin baik dan berkembang ke arah yang positif. Presiden Yudhoyono juga menyampaikan usulan terkait pendirian Community Learning Center (CLC) agar terdapat sarana bagi anak-anak TKI di Malaysia mengenyam pendidikan lebih lanjut. Usulan tersebut telah dikabulkan oleh Pemerintah Malaysia yang ditandai dengan pendirian CLC di negara bagian Sabah.

 

Isu perbatasan kedua negara turut menjadi salah satu fokus pembahasan dalam pertemuan tersebut. Kedua Kepala Pemerintahan sepakat meningkatkan negosiasi secara khusus yang dilaksanakan dengan cara yang bersahabat dan damai, supaya terdapat percepatan dan konklusi dalam waktu yang diharapkan.

 

Dalam bidang people-to-people contact, Indonesia dan Malaysia sepakat meningkatkan kerja sama dalam hubungan pemuda dan olahraga melalui penandatanganan Nota Kesepahaman terkait kerja sama di bidang tersebut, serta penandatanganan Nota Kesepahaman di bidang pendidikan tingkat tinggi. 

Pada isu kabut asap, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Malaysia sepakat menjalin kerja sama untuk mengelola masalah asap guna menginvestigasi apakah masalah asap berkaitan dengan apa yang dilakukan para pekerja kebun di Indonesia, atau  suhu dan cuaca yang memang sangat tinggi.

 

 

Terakhir, namun tak kalah penting, adalah mengenai isu intelijen. Kedua Kepala Pemerintahan sepakat mengajak ASEAN untuk bersatu dalam menolak kegiatan mata-mata, tentunya antara negara lain dan ASEAN, dan sesama negara ASEAN.  (dukjak-humas setneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
9           44           32           16           16