Dalam pertemuan itu, Kedua Kepala Negara sepakat untuk meningkatkan kerjasama yang dapat mengeratkan hubungan kedua negara, terutama di bidang infrastruktur seperti pembangkit listrik, pelabuhan, dan lainnya‎. Demikian sebagaimana dilansir dalam siaran pers Tim Komunikasi PresidenAri Dwipayana‎.
PM Abe mengakui bahwa hubungan kedua negara sangat baik dan Indonesia merupakan mitra strategis bagi Jepang. PM Abe pun berharap kedua negara dapat bekerjasama dengan erat di berbagai sektor.  "Khususnya mengenai infrastruktur, saya berpikir bahwa pembangunan di Indonesia penting bagi kemakmuran kawasan," tutur PM Abe.‎
‎Selain infrastruktur, kerjasama juga dilakukan di bidang politik dan pertahanan, dimana Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan kedua negara yang akan menindaklanjutinya di Jepang pada Desember 2015.  "Pertemuan itu akan memberikan kontribusi penguatan kerjasama politik dan pertahanan kedua negara," ujar Presiden Jokowi.
Tentang Laut Cina Selatan, kedua Kepala Negara juga melakukan tukar pikiran mengenai situasi Laut Cina Selatan. "Pentingnya stabiltas dan keamanan kawasan dan hukum internasional juga harus dihormati‎ di kawasan itu," kata Presiden. ‎
‎Kunjungan Tokoh Politik dan Pengusaha Jepang
Kedekatan hubungan Indonesia-Jepang juga ditunjukkan dengan kehadiran tokoh bisnis dan politik Jepang ke Indonesia yang dipimpin langsung oleh Ketua Liga Parlemen Indonesia - Jepang Toshihiro Nikai.Â
Kunjungan ini tentunya akan memperkuat hubungan kedua masyarakat. "Besok saya akan memberikan Tanda Jasa Kehormatan kepada Bapak Toshihiro Nikai atas jasa-jasanya kepada Indonesia di Istana dan malamnya akan ‎menerima tokoh-tokoh penting politik dan pebisnis dari Jepang " pungkas Presiden.(Humas Kemensetneg)