Meski demikian, Presiden meyakini bahwa para pelaku UMKM di Indonesia dapat mengatasi permasalahan dan tantangan tersebut.
Â
"Tapi apapun saya kira dunia usaha sudah terbiasa dengan tantangan, terbiasa dengan rintangan-rintangan seperti itu," imbuhnya.
Â
Dalam rilis Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi, Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, disebutkan bahwa dalam pertemuan tersebut Presiden juga meminta masukan dari para pelaku UMKM guna peningkatan sektor UMKM di Indonesia, seperti kemudahan peminjaman modal, situasi pasar, hingga proses produksi.
Â
"Saya kira sekarang seperti modal, saya tidak tahu juga misalnya KUR (Kredit Usaha Rakyat) itu di lapangan betul-betul sudah pada angka berapa? 9 persen bukan? Nyarinya mudah atau sulit? Kemudian pasar nanti seperti apa tolong saya diberikan masukan," ucapnya.
Â
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo mengudang sekitar 30 pelaku usaha yang terdiri dari usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah. Para pelaku usaha tersebut bergerak di berbagai bidang, antara lain pakaian, makanan, kerajinan tangan, hingga jasa cuci motor.
Â
Sebelumnya saat membuka Pameran Waralaba dan UKM Indonesia 2016 (Indonesia Franchise & SME Expo atau IFSE) di Balai Sidang Jakarta pagi tadi, Presiden Joko Widodo menyatakan konsep UMKM sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia dan menyerap banyak tenaga kerja. Oleh karena itu, presiden berharap usaha tersebut dapat membantu menumbuhkan ekonomi kerakyatan di Indonesia.
Â
"Konsep franchise atau waralaba sebenarnya sangat cocok untuk negara kita, Indonesia. Masyarakat Indonesia sejak lama sudah terbiasa dengan usaha sendiri, buka warung, membuka toko, membuka restauran," ujar Presiden Joko Widodo.
Â
Turut hadir mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan kali ini adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. (Humas Kemensetneg)