Peresmian Pabrik Obat PT Capri Farmindo

 
bagikan berita ke :

Senin, 16 Juli 2007
Di baca 2840 kali

Capri Farmindo Laboratories, sekaligus peringatan 30 tahun PT. Sanbe Farma dan peringatan 1 tahun Sanbe Steril Preparation Plan, serta peringatan 1 tahun Santosa Bandung International Hospital, di Padalarang, Jawa Barat.

"Yang utama adalah membenahi, membangun kembali, revitalisasi infrastruktur kapasitas dari segi pelayanan Puskesmas dan rumah sakit di seluruh tanah air, untuk melayani saudara-saudara kita yang memerlukan. Setelah itu terwujud atau bersamaan dengan itu dan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan kerjasama yang kita laksanakan dengan semua pihak dalam maupun di luar negeri, saya mendukung, mendorong segera direvitalisasi, dibangunnya rumah sakit andalan di negeri ini. Contohnya Santosa Bandung International hospital sehingga dari kita tidak terlalu banyak dan mudah lagi saudara-saudara kita berobat ke luar negeri. Rasanya kalau soal dokter yang bermutu, kita punya banyak. Peralatan yang canggih bisa diadakan. Mungkin tingkat pelayanan dan kualitas pelayanan yang harus ditingkatkan," kata Presiden.

Ditambahkan, Indonesia memiliki dokter juga ahli yang banyak, peralatan juga ada, yang diperlukan adalah pelayanan paripurna jangan terlihat tergesa-gesa atau menunggu pasien lain saking banyaknya. "Coba rasionya yang tepat, sehingga mereka yang diperiksa kesehatannya merasa paripurna. Dengan demikian mereka yakin hasil dan terapinya tepat dan benar. Saya menunggu inisiatif dari saudara-saudara, rumah sakit apa saja yang mesti kita bangun. Kita sudah punya pusat jantung, pusat kangker, pusat mata. Saya berpikir, apakah kita perlu stroke centre dengan sistem yang utuh, karena jumlah pengidapnya sudah semakin tinggi," lanjut Presiden.

Sistem yang utuh itu, bagaimana penanganan gawat daruratnya, terapi lanjutan, post stroke rehabilitasinya bagaimana. Presiden juga menghimbau agar dipadukan cara-cara barat dan cara-cara oriental atau cara timur. "Dengan demikian negara kita segalanya ada dan harapan kita rakyat makin sehat. Kalau ada yang sakit tidak terlalu banyak keluar negeri. Kalau banyak ke luar negeri maka yang untung adalah negara lain. Padahal kita perlu income dalam negeri agar penerimaan negara kita alirkan lagi untuk membantu saudara-saudara kita yang memerlukan tadi dengan berbagai kemudahan dan insentif kesehatan," lanjut Presiden. "Saya juga ingin mendorong para peneliti untuk mengembangkan inovasi-inovasinya untuk mengembangkan berbagai obat-obatan yang bisa menjawab tantangan kita sekarang ini.

Usai memberi sambutan, Presiden meninjau PT. Capri Farmindo Laboratories dan menyimak pemaparan mengenai proses produksi serta meninjau proses pembuatan obat. Setelah itu rombongan Presiden melanjutkan peninjauan ke Sanbe Steril Preparation Plan untuk menyimak pemaparan proses produksi dan meninjau contoh produk infus.

PT. Capri Farmindo Laboratories berdiri di atas lahan seluas 55.800 meter persegi dengan luar bangunan 18.077 meter persegi. Saat ini memiliki 500 karyawan dengan produk utama yaitu farmasi dan vaksin hewan. Kapasitas produksi infus mereka sebanyak 5 juta infus perbulan.

Dalam kunjungan kerja ini Presiden SBY didampingi Menkes Siti Fadilah Soepari, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mensesneg Hatta Rajasa, Seskab Sudi Silalahi, Menteri Perindustria Fahmi Idris, Menteri Perdagangan Mari E. Pangestu, dan Juru Bicara kepresidenan Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal.

 

Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/07/16/2033.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
2           0           0           0           0