Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2009 di Sekretariat Negara

 
bagikan berita ke :

Senin, 05 Oktober 2009
Di baca 874 kali


Upacara yang diawali dengan laporan komandan upacara dan disusul dengan pengibaran bendera merah putih diiringi oleh lagu Indonesia Raya. Setelah itu pembacaan Pancasila oleh Deputi Mensesneg Bidang Sumber Daya Manusia yang diikuti oleh seluruh peersta upacara. Dalam upacara tersebut dibacakan juga ikrar yang ditandatagani oleh Ketua DPR Agung Laksono, untuk menyatakan kesetiaaan rakyat Indonesia kepada Pancasila.  

"Kami membulatkan tekad untuk memperjuangkan menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan negara Republik Indonesia."

Upacara Hari Kesaktian Pancasila kali ini tidak dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet karena keduanya harus mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi daerah bencana gempa bumi yang melanda Sumatera Barat. Dalam sambutan tersebut Bambang Prajitno menyampaikan bahwa upacara kali ini diselenggarakan untuk mengenang sebuah tonggak sejarah yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebuah tonggak sejarah yang makin mengukuhkan Pancasila sebagai ideologi negara kita.

“Menyikapi berbagai tantangan di masa depan kita harus mampu memaknai Pancasila sebagai ideologi terbuka dan bukan sebagai dogma yang statis dan sakral. Pancasila harus kita jadikan sebagai sumber solusi dan sumber inspirasi sebagai proses nation and character building bangsa Indonesia saat ini dan ke depan.”

Oleh karena itu tema hari kesaktian Pnacasila pada tahun ini yaitu “Dengan Semangat Kesaktian Pancasila Kita Perkokoh Integrasi Bangsa” Kesaktian Pancasila haruslah dapat kita jadikan sebagai spirit serta kita jadikan motivasi untuk menerapkan nilai-nilai dalam memantapkan integrasi bangsa.

Tema ini jadikan semangat untuk melaksanakan agenda reformasi gelombang  kedua. Reformasi yang dilakukan untuk menuju bangsa yang makin maju dan makin sejahtera. Bangsa yang akan mampu lebih banyak berkiprah dalam memimpin rekonstruksi tantangan peradaban dunia yang lebih berketahan dan berkeadilan.   

Upacara kemudian ditutup dengan doa dan dilanjutkan dengan dengan acara halal bihalal Mensesneg dengan para pejabat dan pegawai sehubungan masih terasanya suasana Idul Fitri. (HUMAS)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0