Peringatan Isra` Mi`raj di Masjid Istiqlal

 
bagikan berita ke :

Rabu, 22 Juli 2009
Di baca 748 kali

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla, bersama sekitar 10 ribu umat muslim lainnya, hari Selasa (21/7) malam menghadiri acara peringatan Isra` Mi`raj Nabi Muhammad SAW Tahun 1430 H / 2009 M, di Masjid Istiqlal. Acara bertemakan Dengan Peringatan Isra` Mi`raj, Kita Perkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa tersebut diawali dengan pembacaan Ayat Suci Al Quran oleh Azhar Darma dan saritilawah oleh Ninda.

Momentum Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW adalah peristiwa yang sangat fenomenal dalam sejarah umat Islam. Karena dari peristiwa inilah Nabi memperoleh perintah untuk menjalan ibadah shalat lima waktu langsung dari Allah SWT. Dalam Uraian hikmah Isra` Mi’raj Nabi Muhammad SAW oleh Rektor IAIN Sultan Amai, Gorontalo, Muhammadiyah Amin, dijelaskan bahwa Isra' Mi'raj mengajarkan kita untuk menjadi sosok pribadi yang berpersepsi positif, berpikiran jernih, berhati bersih, berniat baik, dan berjiwa tenang. "Pribadi seperti ini amat dibutuhkan ketika bangsa kita sedang berjuang untuk meningkatkan citra dan martabatnya di dunia internasional," ujarnya. Ditambahkan, Isra' Mi'raj juga mengajak kita menggunakan taktik dan strategi di dalam memperjuangkan visi dan misi dalam kehidupan.

Menurut Muhammadiyah Amin, perintah jihad di dalam Al Qur'an terulang beberapa kali, tetapi selalu didahulukan perintah hijrah baru jihad. Demikian pula, berjihad dengan harta selalu dikedepankan, baru berjihad dengan jiwa atau fisik. "Sebagus apa pun suatu tujuan tidak boleh diwujudkan dengan kekerasan. Memaksakan kehendak, apalagi melalui cara-cara kekerasan dan terorisme sama sekali tidak sejalan dengan semangat Al Qur'an dan Hadis. Karena itu, kelompok mayoritas harus berani menyuarakan kebenaran universal Al Qur'an dan Hadis. Sudah waktunya kelompok mainstream Muslim mengambil-alih klaim Islam dari kelompok minoritas. Kita tidak boleh membenarkan ada orang atau kelompok atas nama Al Qur'an dan Hadis lantas menyebarkan kekerasan, apalagi sampai melayangkan nyawa tak berdosa," tegasnya.

Sementara itu, Presiden SBY dalam sambutannya, mengatakan bahwa dalam lingkup dunia Islam, Indonesia sebagai sebuah bangsa dengan jumlah penganut Islam terbesar di dunia harus dapat memberikan sumbangan besar bagi kemanusiaan dan kemajuan besar dunia. "Bangsa kita adalah bangsa yang besar dan majemuk, bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama serta kaya akan nilai-nilailuhur. Kemajemukan yang dimliki ini tidak menghalangi kita untuk menjadi bangsa yang rukun, moderat, santun dan penuh toleransi," kata Presiden.

"Karena itulah kita mengecam sekeras-kerasnya tindakan teroris yang meledakkan bom di hari Jumat lalu, apapun motifnya, apapun tujuannya. Bentuk teror itu sangat bertentangan dengan ajaran agama dan juga bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa kita yang moderat, santun dan toleran serta menjuning tinggi kemanusiaan," tegas SBY. Bentuk teror itu, lanjut SBY, merobek rasa aman dan damai yang kita bangun dengan susah payah. Presiden SBY berharap aparat kepolisian secepatnya mengungkap kasus bom teroris yang terjadi hari Jumat lalu, dan para lelaku kejahatan itu patut mendapatkan sangsi hukum seadil-adilnya," ujar SBY.

Acara yang juga dihadiri sebagaian besar menteri kabinet Indonesia Bersatu dan para Duta Besar negara-negara Islam ini berakhir pukul 21.25 WIB.




Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/07/21/4523.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0