Peringatan Maulid Nabi dimulai dengan mengumandangkan lagu Indonesia Raya serta pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an oleh Rahman Juara I Putra MTQN XXI Kendari, Sulawesi Tenggara, serta pembacaan Saritilawah oleh Nur Komariah, kemudian dilanjutkan uraian hikmah Maulid Nabi yang bertemakan "Meneladani Nabi Untuk Mencapak Kesuksesan," oleh Wahidin Purada, Bupati Fak Fak, Irian Jaya Barat.
Diantara begitu banyak mutiara hikmah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW, Presiden SBY memilih kedamaian sebagai tema penting, dengan mengingatkan kembali bahwa rumusan tujuan nasional Indonesia sesuai dengan mutiara ajaran Islam, adalah keamanan, kesejahteraan dan keadilan sosial, pendidikan serta kedamaian dan ketertiban dunia.
"Butir-butir dari tujuan nasional kita sangatlah jelas, yakni membangun negara dan bangsa yang kita cintai ini menjadi bangsa yang maju, adil dan sejahtera, dalam lingkungan kehidupan nasional yang aman dan damai. Inilah yang sesungguhnya menjadi kepentingan utama bangsa kita," ujar SBY. Negara yang tertib, lanjut SBY, adalah negara yang didasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, adalah cita-cita bangsa Indonesia. "Begitu pula dunia yang tertib, yang didasarkan pada prinsip-prinsip serupa, bukan saja menjadi cita-cita bangsa Indonesia, melainkan juga cita-cita umat manusia sejagat," tutur SBY.
SBY mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk bersatu dan bekerja lebih giat untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, serta berikhtiar dan selalu berusaha untuk memperbaiki taraf hidupnya. Presiden SBY juga menjelaskan, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi di Indonesia, pemerintah akan terus bekerja sekuat tenaga untuk melakukan peningkatan program-program pro rakyat dan program-program pengentasan kemiskinan. "Meringankan beban dengan menggratiskan bagi yang benar-benar tidak mampu dalam bidang pendidikan, kesehatan dan pelayanan publik," jelas SBY.
Tari Saman dari Aceh disuguhkan sebagai penutup acara peringatan Maulid Nabi kali ini. Hadir antara lain Menko Perekonomian Boediono, Mensekneg Yusril Ihza Mahendra, Menag Maftuh Basyuni, Menlu Hassan Wirajuda, Menneg BUMN Sugiharto, Seskab Sudi Silalahi, Panglima TNI Djoko Suyanto, para pejabat pemerintahan, serta para duta besar negara-negara sahabat.
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/03/30/1688.html