Peringati Hari Lahir Pancasila, Presiden Jokowi: Jadikan Pancasila Realita Dalam Kehidupan Berbangsa
“Setiap kali saya berada di Blitar, kota kelahiran
proklamator kita, Bapak Bangsa kita, penggali Pancasila, Bung Karno,
hati saya selalu bergetar, getaran ini selalu muncul karena kota ini
kita secara bersama-sama bisa menghayati semangat yang bersumber pada
ide, cita-cita dan gagasan besar Bung Karno, cita-cita, gagasan, dan
harapan bung karno yakni untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka,
Indonesia yang berdaulat, Indonesia yang berdikari dan Indonesia yang
berkepribadianâ€, ujar Presiden Jokowi yang selalu teringat pidato Bung
Karno pada 1 Juni 1945.
Presiden Jokowi juga menyebutkan perjuangan untuk mewujudkan cita-cita bukan jalan mudah. “Kita tidak boleh berhenti, adalah tugas kita bersama untuk membumikan Pancasila, menjadikannya realitas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Presiden Jokowi, Indonesia harus punya dua hal pokok, pertama, persatuan Indonesia dan kedua, adalah keberanian menjebol.
Presiden Jokowi mengutip apa yang pernah diucapkan Bung Karno bahwa pergerakan Indonesia bukanlah pergerakan yang kecil-kecilan, tapi harus ada hakekatnya yaitu mengubah atau menjebol sifat buruk masyarakat sampai ke akar akarnya.
Ia juga menambahkan bahwa Indonesia harus berani menjebol bertahannya mentalitas lama mulai dari mentalitas kolonial, mentalitas budak sampai ke feodal.
Menurut Presiden, Indonesia harus berani menjebol bertahannya mentalitas lama mulai dari mentalitas kolonial, mentalitas budak sampai ke feodal.
Setelah menyampaikan pidato, Presiden Jokowi dan rombongan melakukan ziarah ke Komplek Makam Bung Karno yang juga berada di Kota Blitar.
Hari Pertama kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa (tanggal 1 s.d. 2 Juni 2015) diakhiri di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur untuk pengejawantahan salah satu Program Nawacita nomor 5 yaitu penguatan sumber daya manusia yang berkualitas, dimulai dengan hidup yang sehat, pendidikan yang baik sehingga dapat sejahtera.
Presiden Jokowi juga menyebutkan perjuangan untuk mewujudkan cita-cita bukan jalan mudah. “Kita tidak boleh berhenti, adalah tugas kita bersama untuk membumikan Pancasila, menjadikannya realitas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Presiden Jokowi, Indonesia harus punya dua hal pokok, pertama, persatuan Indonesia dan kedua, adalah keberanian menjebol.
Presiden Jokowi mengutip apa yang pernah diucapkan Bung Karno bahwa pergerakan Indonesia bukanlah pergerakan yang kecil-kecilan, tapi harus ada hakekatnya yaitu mengubah atau menjebol sifat buruk masyarakat sampai ke akar akarnya.
Ia juga menambahkan bahwa Indonesia harus berani menjebol bertahannya mentalitas lama mulai dari mentalitas kolonial, mentalitas budak sampai ke feodal.
Menurut Presiden, Indonesia harus berani menjebol bertahannya mentalitas lama mulai dari mentalitas kolonial, mentalitas budak sampai ke feodal.
Setelah menyampaikan pidato, Presiden Jokowi dan rombongan melakukan ziarah ke Komplek Makam Bung Karno yang juga berada di Kota Blitar.
Hari Pertama kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa (tanggal 1 s.d. 2 Juni 2015) diakhiri di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur untuk pengejawantahan salah satu Program Nawacita nomor 5 yaitu penguatan sumber daya manusia yang berkualitas, dimulai dengan hidup yang sehat, pendidikan yang baik sehingga dapat sejahtera.
Di dalam kunjungan kerjanya, Presiden Jokowi juga telah menyerahkan secara langsung Kartu Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas Berat (ASPDB), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) serta berdialog dengan masyarakat setempat.
Â
Tampak mendampingi
Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Timur,
Presiden Ke-5n RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-11 Prof.
Dr. Boediono, Ketua MPR RI, Wakil Ketua MPR RI, Anggota MPR RI, Ketua
DPD RI, Menko PMK, Menko Polhukam, Gubernur Jawa Timur dan Walikota
Blitar. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?