Pariwisata di Indonesia tahun 2015, lanjut Presiden, tumbuh di atas pertumbuhan pariwisata dunia yang hanya 4,4% dan pertumbuhan pariwisata kawasan ASEAN sebesar 6%. “Di tahun 2016 ini, saya minta pertumbuhan di sektor pariwisata bisa lebih dipercepat dan kita akselerasi. Dan juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Presiden, seperti dilansir dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit.
Percepatan ini diharapkan tidak hanya akan mendatangkan devisa, tetapi juga mengembangkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), industri kreatif serta  membuka lapangan kerja baru. Lebih lanjut Presiden meminta, Menteri Pariwisata untuk melakukan percepatan di sepuluh destinasi wisata prioritas, seperti Borobudur, Mandalika, Labuhan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu, Toba, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai , dan Tanjung Kelayang.
“Diperlukan sebuah kecepatan terobosan baik regulasi maupun pekerjaan-pekerjaan di lapangan sehingga hasilnya segera bisa kita nikmati,†tutur Presiden.
Sementara itu, khusus untuk Danau Toba, Presiden meminta, “Perkuat konektivitas, aksesibilitas, baik yang berkaitan dengan pelabuhan, dengan bandara dan dengan jalan.â€
Pengembangan pariwisata harus betul-betul terintegrasi mulai dari perencanaan sampai dengan pengelolaannya. Selain itu, Presiden juga menyebutkan, bahwa beberapa minggu yang lalu telah dilakukan kunjungan ke Danau Toba oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Menteri Pariwisata. “Kita harapkan nantinya juga segera ditindaklanjuti di lapangan dan saya juga menekankan agar disiapkan branding untuk pemasarannya, pelayanan-pelayanan yang berstandar internasional, atraksi-atraksi seni budaya dengan koreografi yang baik, desain menarik yang mempunyai kelas,†pungkas Presiden. (Humas Kemensetneg)
Percepatan ini diharapkan tidak hanya akan mendatangkan devisa, tetapi juga mengembangkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), industri kreatif serta  membuka lapangan kerja baru. Lebih lanjut Presiden meminta, Menteri Pariwisata untuk melakukan percepatan di sepuluh destinasi wisata prioritas, seperti Borobudur, Mandalika, Labuhan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu, Toba, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai , dan Tanjung Kelayang.
“Diperlukan sebuah kecepatan terobosan baik regulasi maupun pekerjaan-pekerjaan di lapangan sehingga hasilnya segera bisa kita nikmati,†tutur Presiden.
Sementara itu, khusus untuk Danau Toba, Presiden meminta, “Perkuat konektivitas, aksesibilitas, baik yang berkaitan dengan pelabuhan, dengan bandara dan dengan jalan.â€
Pengembangan pariwisata harus betul-betul terintegrasi mulai dari perencanaan sampai dengan pengelolaannya. Selain itu, Presiden juga menyebutkan, bahwa beberapa minggu yang lalu telah dilakukan kunjungan ke Danau Toba oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Menteri Pariwisata. “Kita harapkan nantinya juga segera ditindaklanjuti di lapangan dan saya juga menekankan agar disiapkan branding untuk pemasarannya, pelayanan-pelayanan yang berstandar internasional, atraksi-atraksi seni budaya dengan koreografi yang baik, desain menarik yang mempunyai kelas,†pungkas Presiden. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?