Dalam rangka meningkatkan dukungan dan pelayanan informasi bagi penyusunan kebijakan, perpustakaan Sekretariat Negara meluncurkan pelayanan peminjaman buku secara online yang dapat diakses oleh seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Negara lewat http://intranet.setneg.go.id dan http://perpustakaan.setneg.go.id. Acara peluncuran perpustakaan online dihadiri oleh Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan, Ibnu Purna, dan para pejabat serta pegawai di lingkungan Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (18/3).
  Â
Dalam sambutan dan pengarahannya, Ibnu Purna mengungkapkan kegembiraannya dengan kehadiran sistem online yang diadopsi oleh perpustakaan Sekretariat Negara karena hal itu memudahkan pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Negara untuk meminjam buku. Khusus bagi eselon I dan II, buku yang dipesan akan diantar langsung ke meja bersangkutan. Â
  Â
â€Kita perlu menyadari pekerjaan sehari-hari kita tidak terlepas dari bagaimana mencari informasi secepat dan secanggih mungkin. Perpustakaan Setneg diharapkan dapat membantu para pejabat dan pegawai dalam melakukan kajian dan analisis karena kekuatan dari Setneg adalah bagaimana kita menyajikan suatu kajian analisis bagi Presiden melalui Mensesneg dimana dengan informasi akurat tentunya kajian tersebut akan lebih diperhatikan oleh Presiden dan Wakil Presiden,†papar Ibnu Purna.
  Â
Lebih lanjut, manfaat Perpustakaan Sekretariat Negara tidak berhenti pada hal itu saja. Perpustakaan Sekretariat Negara bisa menjadi salah satu sumber informasi bagi para pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Negara yang tengah melanjutkan pendidikan.
  Â
Ibnu Purna juga mengingatkan persoalan yang masih dihadapi perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi di lingkungan Sekretariat Negara, yaitu masih sulitnya pejabat atau pegawai menemukan informasi yang dibutuhkan di perpustakaan saat harus membuat analisis. â€Sebenarnya, perlu ada interaksi antara kita yang membutuhkan atau demand dengan perpustakaan sebagai supplier informasi. Perpustakaan memiliki program pengajuan buku yang dibutuhkan. Staf pada setiap biro dapat mengajukan informasi apa saja yang dibutuhkan kepada perpustakaan. Namun karena telah terbiasa, kadang tidak ada pengajuan atau pengajuan diisi namun tidak kembali kepada perpustakaan. Akibatnya, perpustakaan tidak dapat memenuhi kebutuhan informasi bersangkutan, dan perpustakaan terpaksa memilih buku berdasarkan pertimbangan sendiri,†ungkapnya.
  Â
Karena itu, diharapkan dengan diselenggarakannya internalisasi perpustakaan secara online dapat mempromosikan informasi apa saja yang disediakan oleh perpustakaan, termasuk pelayanannya, sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh pejabat dan pegawai di Sekretariat Negara lebih optimal.  Â
  Â
Kepala Biro Dukungan Informatika, Suroto Adi, menegaskan koleksi perpustakaan Sekretariat Negara difokuskan pada koleksi mutakhir, terutama kualitasnya, di dalam subyek yang menjadi kebutuhan untuk mendukung kegiatan Sekretariat Negara.
Terhitung hingga Maret 2008, perpustakaan Sekretariat Negara memiliki koleksi sebanyak 7.849 judul buku, 1.202 artikel, dan 497 pidato Presiden RI. Koleksi bacaan tersebut juga didukung dengan fasilitas, antara lain, katalog digital dan online dengan jaringan terintegrasi dengan server di Biro Dukungan Informatika, komputer teknologi tinggi dengan akses internet, data base koleksi, koleksi majalah, surat kabar, dan compact disc, serta ruang baca yang nyaman.
Untuk ke depan, perpustakaan Sekretariat Negara berencana akan melakukan pengembangan baik dalam penyediaan fasilitas maupun pelayanannya. Penyediaan fasilitas, antara lain, pengadaan perangkat audio visual, koleksi data base audio visual dan digital, serta pengembangan aplikasi Sistem Informasi Perpustakaan Online. Peningkatan pelayanan, antara lain, pemutaran audio visual (film dokumenter dan semi dokumenter) dan peminjaman online yang mudah dan cepat. (REDAKSI)
  Â
Dalam sambutan dan pengarahannya, Ibnu Purna mengungkapkan kegembiraannya dengan kehadiran sistem online yang diadopsi oleh perpustakaan Sekretariat Negara karena hal itu memudahkan pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Negara untuk meminjam buku. Khusus bagi eselon I dan II, buku yang dipesan akan diantar langsung ke meja bersangkutan. Â
  Â
â€Kita perlu menyadari pekerjaan sehari-hari kita tidak terlepas dari bagaimana mencari informasi secepat dan secanggih mungkin. Perpustakaan Setneg diharapkan dapat membantu para pejabat dan pegawai dalam melakukan kajian dan analisis karena kekuatan dari Setneg adalah bagaimana kita menyajikan suatu kajian analisis bagi Presiden melalui Mensesneg dimana dengan informasi akurat tentunya kajian tersebut akan lebih diperhatikan oleh Presiden dan Wakil Presiden,†papar Ibnu Purna.
  Â
Lebih lanjut, manfaat Perpustakaan Sekretariat Negara tidak berhenti pada hal itu saja. Perpustakaan Sekretariat Negara bisa menjadi salah satu sumber informasi bagi para pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Negara yang tengah melanjutkan pendidikan.
  Â
Ibnu Purna juga mengingatkan persoalan yang masih dihadapi perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi di lingkungan Sekretariat Negara, yaitu masih sulitnya pejabat atau pegawai menemukan informasi yang dibutuhkan di perpustakaan saat harus membuat analisis. â€Sebenarnya, perlu ada interaksi antara kita yang membutuhkan atau demand dengan perpustakaan sebagai supplier informasi. Perpustakaan memiliki program pengajuan buku yang dibutuhkan. Staf pada setiap biro dapat mengajukan informasi apa saja yang dibutuhkan kepada perpustakaan. Namun karena telah terbiasa, kadang tidak ada pengajuan atau pengajuan diisi namun tidak kembali kepada perpustakaan. Akibatnya, perpustakaan tidak dapat memenuhi kebutuhan informasi bersangkutan, dan perpustakaan terpaksa memilih buku berdasarkan pertimbangan sendiri,†ungkapnya.
  Â
Karena itu, diharapkan dengan diselenggarakannya internalisasi perpustakaan secara online dapat mempromosikan informasi apa saja yang disediakan oleh perpustakaan, termasuk pelayanannya, sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh pejabat dan pegawai di Sekretariat Negara lebih optimal.  Â
  Â
Kepala Biro Dukungan Informatika, Suroto Adi, menegaskan koleksi perpustakaan Sekretariat Negara difokuskan pada koleksi mutakhir, terutama kualitasnya, di dalam subyek yang menjadi kebutuhan untuk mendukung kegiatan Sekretariat Negara.
Terhitung hingga Maret 2008, perpustakaan Sekretariat Negara memiliki koleksi sebanyak 7.849 judul buku, 1.202 artikel, dan 497 pidato Presiden RI. Koleksi bacaan tersebut juga didukung dengan fasilitas, antara lain, katalog digital dan online dengan jaringan terintegrasi dengan server di Biro Dukungan Informatika, komputer teknologi tinggi dengan akses internet, data base koleksi, koleksi majalah, surat kabar, dan compact disc, serta ruang baca yang nyaman.
Untuk ke depan, perpustakaan Sekretariat Negara berencana akan melakukan pengembangan baik dalam penyediaan fasilitas maupun pelayanannya. Penyediaan fasilitas, antara lain, pengadaan perangkat audio visual, koleksi data base audio visual dan digital, serta pengembangan aplikasi Sistem Informasi Perpustakaan Online. Peningkatan pelayanan, antara lain, pemutaran audio visual (film dokumenter dan semi dokumenter) dan peminjaman online yang mudah dan cepat. (REDAKSI)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?