Persaingan Paksa Pelaku Usaha Tingkatkan Kualitas

 
bagikan berita ke :

Jumat, 15 Januari 2016
Di baca 814 kali

“Industri keuangan juga harus sama kuncinya adalah efisiensi,” ucap Presiden ketika memberikan sambutan dalam acara Silaturahmi Presiden dengan Perwakilan Pelaku Industri Jasa Keuangan Tahun 2016 di Istana Negara, Jakarta, Jumat 15 Januari 2016.

 

Persaingan memang tidak bisa kita hindari, dalam kesempatan tersebut Presiden memberikan contoh bagaimana persaingan dapat menjadi kunci untuk maju baik di sektor keuangan, BUMN maupun industri. "Tahun 75-an perbankan jam satu-dua sudah tutup, kayak birokrasi jaman dulu. Tapi begitu diberi pesaing swasta mau nggak mau harus siap," ujar Presiden. Demikian sebagaimana dirilis dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.

 

Presiden mengatakan, bahwa persaingan membuat industri perbankan BUMN dapat berlari kencang melebihi bank-bank swasta. "Ketika diberi pesaing justru bisa lebih besar dari swasta, contoh BRI yang keuntungannya 24 triliun, (bank) Mandiri 19 triliun," kata Presiden.

 

Tidak hanya dari sektotr perbankan, Presiden juga memberikan contoh persaingan di sektor transportasi publik yaitu kereta api dan penerbangan. "Kereta api Indonesia yang masih gitu-gitu  aja, kenapa? karena nggak ada pesaingnya, harus diberi pesaing baru bangun. Garuda (Garuda Indonesia) tahun 70-80 nggak ada pesaing, pelayanannya nggak baik justru rugi terus tapi begitu dibuka, semua kabupaten punya bandara perintis, pesawat-pesawat kecil bisa masuk dulu hanya Garuda dan Merpati, sekarang Garuda jadi lebih baik," ucap Presiden.

 

Untuk menunjang pembangunan infrastruktur agar lebih baik, Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat akan melakukan revisi daftar negatif investasi yang bertujuan untuk memudahkan arus investasi. "Tapi jangan sampai ini dipakai untuk menghancurkan Usaha Kecil Menengah (UKM), hitungannya harus benar," kata Presiden Jokowi.

 

Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Ketua Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0