Saat konferensi pers, Luhut Panjaitan mengungkapkan bahwa dirinya cukup puas melihat perkembangan pesat terkait kesiapan pihak penyelenggara kota Bandung jelang penyelenggaraan peringatan 60 tahun KAA.
“Jika dibandingkan dengan 3 minggu lalu, perubahannya sangat signifikan. Saya lihat 95% persiapan Gedung Merdeka sudah selesai, historical walks yang akan diselenggarakan juga demikian, tinggal patung peringatan yang kemungkinan besar akan ditandatangani oleh Kepala Negara,†papar Luhut.    Â
Luhut menambahkan, hingga hari ini, Kementerian Luar Negeri telah melaporkan sudah ada 20 negara memberikan konfirmasi untuk hadir, 8 negara akan mengirimkan pejabat setingkat perdana menteri, sedangkan 7 negara telah memberikan indikasi kuat untuk hadir, sehingga masih ada peluang sekitar 35 negara akan hadir dalam peringatan 60 tahun KAA.
“Jadwal berikutnya, kita akan melakukan gladi bersih tanggal 16 April di Jakarta, jika memungkinan dilanjutkan sekitar tanggal 17-18 April di Bandung, mungkin sekaligus Presiden akan melakukan final cek atas ini semua,†jelas Luhut.Â
Terkait pendanaan penyelenggaraan 60 tahun KAA yang kabarnya belum turun, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan mengakui ada sedikit keterlambatan namun panitia akan mengejarnya. Luhut Panjaitan juga mengingatkan agar jangan sampai ada kesalahan administrasi yang nantinya malah menghambat penyelenggaraan kegiatan.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menambahkan BPKP juga turut membantu terkait pengadaan-pengadaan dan berjalan paralel sehingga dapat mendukung kesuksesan penyelenggaraan kegiatan.       Â
Kepala Staf Kepresidenan dan rombongan melakukan gladi kotor ke sejumlah lokasi, antara lain, Bandara Husein Sastranegara sebagai titik kedatangan dan keberangkatan para Kepala Negara yang akan menghadiri acara peringatan 60 tahun KAA di kota Bandung, Hotel Savoy Homann yang akan menjadi titik dimulainya historical walks oleh para Kepala Negara menuju Gedung Merdeka dimana peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan.
Di sepanjang jalan yang akan digunakan sebagai historical walks tampak sejumlah perubahan telah terlihat, antara lain, adanya bola-bola beton dengan nama-nama negara peserta KAA yang menghiasi sepanjang jalan.  Â
Lokasi berikutnya Gedung Merdeka, yang akan digunakan sebagai tempat peringatan. Termasuk di dalamnya, ruangan-ruangan lain yang akan digunakan rombongan VVIP, serta Museum Konferensi Asia Afrika.
Gladi kotor kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki ke Masjid Raya Bandung yang letaknya tidak jauh dari Gedung Merdeka. Masjid Raya sedianya akan digunakan oleh para kepala negara beserta delegasi untuk menunaikan ibadah sholat Jumat. Setelah Masjid Raya, gladi kotor berakhir di Gedung Pakuan yang akan digunakan sebagai tempat jamuan makan siang para Kepala Negara.
Sejumlah pejabat pusat dan daerah tampak dalam rombongan gladi kotor, antara lain, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, serta Walikota Bandung Ridwan Kamil. (humas setneg)
“Jika dibandingkan dengan 3 minggu lalu, perubahannya sangat signifikan. Saya lihat 95% persiapan Gedung Merdeka sudah selesai, historical walks yang akan diselenggarakan juga demikian, tinggal patung peringatan yang kemungkinan besar akan ditandatangani oleh Kepala Negara,†papar Luhut.    Â
Luhut menambahkan, hingga hari ini, Kementerian Luar Negeri telah melaporkan sudah ada 20 negara memberikan konfirmasi untuk hadir, 8 negara akan mengirimkan pejabat setingkat perdana menteri, sedangkan 7 negara telah memberikan indikasi kuat untuk hadir, sehingga masih ada peluang sekitar 35 negara akan hadir dalam peringatan 60 tahun KAA.
“Jadwal berikutnya, kita akan melakukan gladi bersih tanggal 16 April di Jakarta, jika memungkinan dilanjutkan sekitar tanggal 17-18 April di Bandung, mungkin sekaligus Presiden akan melakukan final cek atas ini semua,†jelas Luhut.Â
Terkait pendanaan penyelenggaraan 60 tahun KAA yang kabarnya belum turun, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan mengakui ada sedikit keterlambatan namun panitia akan mengejarnya. Luhut Panjaitan juga mengingatkan agar jangan sampai ada kesalahan administrasi yang nantinya malah menghambat penyelenggaraan kegiatan.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menambahkan BPKP juga turut membantu terkait pengadaan-pengadaan dan berjalan paralel sehingga dapat mendukung kesuksesan penyelenggaraan kegiatan.       Â
Kepala Staf Kepresidenan dan rombongan melakukan gladi kotor ke sejumlah lokasi, antara lain, Bandara Husein Sastranegara sebagai titik kedatangan dan keberangkatan para Kepala Negara yang akan menghadiri acara peringatan 60 tahun KAA di kota Bandung, Hotel Savoy Homann yang akan menjadi titik dimulainya historical walks oleh para Kepala Negara menuju Gedung Merdeka dimana peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan.
Di sepanjang jalan yang akan digunakan sebagai historical walks tampak sejumlah perubahan telah terlihat, antara lain, adanya bola-bola beton dengan nama-nama negara peserta KAA yang menghiasi sepanjang jalan.  Â
Lokasi berikutnya Gedung Merdeka, yang akan digunakan sebagai tempat peringatan. Termasuk di dalamnya, ruangan-ruangan lain yang akan digunakan rombongan VVIP, serta Museum Konferensi Asia Afrika.
Gladi kotor kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki ke Masjid Raya Bandung yang letaknya tidak jauh dari Gedung Merdeka. Masjid Raya sedianya akan digunakan oleh para kepala negara beserta delegasi untuk menunaikan ibadah sholat Jumat. Setelah Masjid Raya, gladi kotor berakhir di Gedung Pakuan yang akan digunakan sebagai tempat jamuan makan siang para Kepala Negara.
Sejumlah pejabat pusat dan daerah tampak dalam rombongan gladi kotor, antara lain, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, serta Walikota Bandung Ridwan Kamil. (humas setneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?