Presiden Jokowi menyampaikan rasa senang dapat bertemu kembali dengan Presiden Timor Leste, sejak pertemuan di Jakarta April 2015. Kepada Presiden Taur Matan Ruak, Presiden Jokowi mengatakan bahwa sengaja memilih Timor Leste sebagai negara pertama dikunjungi di tahun 2016 untuk menunjukkan komitmen Indonesia untuk membangun hubungan bilateral yang lebih kokoh, membangun hubungan ekonomi yang lebih kuat serta membangun masa depan yang lebih kuat dengan Timor Leste. Presiden juga menegaskan kesiapan Indonesia sebagai mitra pembangunan Timor Leste. Demikian sebagaimana dilansir oleh Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.
Presiden Taur Matan Ruak sangat mengharga kunjungan Presiden Republik Indonesia. Terkait dengan peristiwa aksi teror di Jalan MH Thamrin, Presiden Taur Matan Ruak menyampaikan duka cita kepada korban dan keluarga korban. Beliau sangat kagum dengan cara Indonesia tanggulangi aksi teror dalam waktu kurang dari satu hari. Dalam waktu singkat, semua menjadi kembali normal. Presiden Taur Matan Ruak mengikuti perkembangan penanganan aksi teror dari TV Indonesia.
Selanjutnya kedua kepala negara membicarakan hubungan bilateral yang sudah berjalan sangat baik saat ini. Kedua kepala negara berkomitmen tinggi tingkatkan hubungan bilateral di masa yang akan datang. Dan Timor Leste mengharapkan kerjasama dengan Indonesia dalam pembangunan ekonomi.Â
Selain itu, kedua Kepala negara juga senang akan ada 5 MoU yang akan ditanda tangani. Kedua Kepala Negara memiliki komitmen tinggi untuk percepat penyelesaian isu batas wilayah. Bagi Timor Leste, Indonesia adalah tetangga yang baik. (Humas Kemensetneg)