Sebagaimana dilansir dari siaran pers Bey Machmudin, Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi, Sekretariat Presiden, melalui silaturahmi ini pemerintah bertekad untuk mencegah tumbuh kembangnya paham radikalisme di Indonesia.Tekad tersebut tentu juga harus dimulai dari sejumlah upaya. Salah satu yang ditekankan Presiden ialah menguatkan kembali semangat keberagaman yang ada di masyarakat Indonesia.
Â
"Saya ingin menegaskan bahwa penguatan kembali spirit kemajemukan, spirit pluralisme, saling menghargai, saling menghormati, saling mengasihi, saling menyayangi antar anak bangsa itu sangat diperlukan sekarang maupun pada masa yang akan datang," jelasnya.
Selain itu, pemerintah hendak memantapkan kembali ideologi Pancasila yang
dianut oleh seluruh komponen bangsa. Menurut Presiden, tugas tersebut tak hanya
terletak di pundak pemerintah, tapi juga seluruh elemen masyarakat.
"Ini bukan hanya pemerintah saja, tetapi juga oleh pemuka-pemuka
masyarakat, pemuka-pemuka agama, dan di dalamnya termasuk produk-produk yang
dikeluarkan oleh DPR maupun kebijakan-kebijakan pemerintah itu harus bermuara
kepada ideologi Pancasila," ujarnya.
Â
Utamakan Stabilitas Negara
Â
Menurut Surya Paloh, stabilitas adalah syarat yang harus dipenuhi Indonesia untuk memenangkan persaingan global. Itu pula yang ditekankan dalam pertemuan mereka hari ini. Selain itu, Surya juga memiliki pandangan yang sama dengan presiden soal ideologi Pancasila. Mereka sepakat bahwa Pancasila harus dijaga dari segala ancaman radikalisme.
Â
Surya menambahkan, Â guna mewujudkan stabilitas dan ketenteraman di tengah keragaman, bangsa Indonesia perlu sebuah keteladanan. Keteladanan tersebut utamanya diperlukan datang dari para elit politik.
Â
Konsolidasi Untuk Ketenangan Masyarakat
Â
Pada kesempatan ini, Presiden juga kembali menegaskan bahwa dirinya tak khawatir terhadap sejumlah isu mengenai upaya penjegalan pemerintah.  Sejumlah pertemuan yang ia lakukan ke jajaran TNI dan Polri serta para tokoh belakangan ini  justru dimaksudkan untuk memberi ketenangan di masyarakat.
Â
"Tidak lah, kita ini kan produk demokrasi yang konstitusional. Saya biasa-biasa saja. Bahwa kita perlu bertemu dengan tokoh-tokoh, perlu konsolidasi dengan TNI-Polri, ya memang itu yang harus dilakukan dalam mengelola situasi agar masyarakat melihat sehingga ada ketenangan di situ," jelas Presiden.
Â
Surya Paloh sendiri pagi ini tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelumnya, mereka sempat menikmati sarapan pagi di halaman beranda Istana Merdeka. Bubur ayam dan bakmi Aceh menjadi menu yang dihidangkan bagi keduanya. (Humas Kemensetneg)