PM Korsel Apresiasi Pelaksanaan Asian Games 2018

 
bagikan berita ke :

Selasa, 21 Agustus 2018
Di baca 1254 kali

Perdana Menteri Korea Selatan Lee Nak-yeon menyampaikan apresiasi tinggi terhadap dua hal yang terkait dengan Asian Games. Pertama, PM Lee sangat mengagumi acara pembukaan Asian Games. Kedua, Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games telah berhasil berkontribusi dalam memperkokoh persahabatan serta perdamaian antara masyarakat Korea Selatan dan Korea Utara.

"Asian Games telah dapat mempererat persahabatan masyarakat kedua Korea," kata PM Lee saat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Senin  20 Agustus 2018, seperti dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Seusai pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa selain sebagai perekat hubungan dua Korea, PM Lee juga menilai pembukaan Asian Games 2018 sangat impresif dan berhasil menghibur para penonton.

"Indonesia telah berhasil menjadikan event Asian Games ini sebagai perekat dari persahabatan dan perdamaian antara Korea Utara dan Selatan. Sebagaimana teman-teman tahu bahwa joint team antara Korea Utara dan Korea Selatan bermain untuk 3 cabang olahraga," kata Retno.

Selain berbicara soal Asian Games, keduanya juga melakukan pembicaraan seputar perdamaian dan stabilitas kawasan. PM Lee secara khusus mengapresiasi komitmen dan konsistensi Indonesia dalam mengupayakan perdamaian dan proses denuklirisasi di Semenanjung Korea.

"Beliau menyampaikan bahwa tidak banyak negara yang terus konsisten menyampaikan pesan tersebut dan Indonesia merupakan salah satu pihak yang secara konsisten terus mendukung, berkontribusi, untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea," imbuh Retno.

Presiden Jokowi dan PM Lee juga memiliki pandangan yang sama terkait kondisi ekonomi dunia yang sedang tidak menentu. Terlebih dengan adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok. Oleh karena itu, keduanya bersepakat untuk memperkuat kerja sama perekonomian kedua negara.

"Korea Selatan dan Indonesia menjadi lebih penting lagi untuk memperkuat kerja sama, tidak saja dalam konteks kerja sama ekonomi bilateral, tetapi juga dalam konteks integrasi ekonomi kawasan. Kita sedang menegosiasi RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) dan kedua pemimpin berharap agar RCEP ini dapat segera diselesaikan negosiasinya secepatnya," jelas Retno.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf dan Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0