"KAGAMA diminta untuk membuat atau ikut memikirkan strategi nasional jangka panjang dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum. Kira-kira kalau Indonesia ini 10 tahun sampai 15 tahun lagi akan seperti apa," demikian disampaikan Ketua Umum KAGAMA Ganjar Pranowo kepada wartawan seusai pertemuan, sebagaimana dilansir Tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit.
Â
Ganjar juga mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Presiden menyampaikan beberapa harapan kepada KAGAMA antara lain ikut menggaungkan dan melaksanakan semangat reformasi secara total. Presiden menekankan bahwa semua negara ingin reform. Kalau tidak berani melakukan lompatan maka kita akan tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain karena persaingan antar negara sangat ketat. Untuk itu, reformasi harus total dari pusat sampai daerah.
Â
Presiden juga menyinggung tentang pentingnya reformasi politik. "Reformasi politik harus bergeser dari jargon politisi, predikat politisi, menjadi negarawan. Agar musuh kita nanti jelas bukan antar kelompok kita sendiri," ujar Ganjar Pranowo, alumnus Fakultas Hukum UGM itu. Bagi Presiden, politik harus berorientasi ke rakyat, ke negara bukan kepentingan kelompok dan jangka pendek. Reformasi politik harus menyentuh reformasi dalam rekruitmen politik maupun rekruitmen kepala daerah.
Â
Presiden juga berpesan kepada KAGAMA untuk turut serta membangun karakter bangsa, bagaimana memaksimalkan potensi daerah sehingga pada akhirnya akan berdampak pada kekuatan dan karakter ke-Indonesia-an kita. "Presiden minta ada focusing terhadap potensi yang ada di daerah sehingga ini kita harapkan nantinya menjadi sebuah arisan kekuatan diri ke-Indonesia-an kita," ucap Gubernur Jawa Tengah itu.
Â
Untuk mewujudkan hal tersebut, Ganjar mengatakan akan mengajak ikatan alumni dari Universitas lain seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Brawijaya (Unbraw), Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Surabaya (ITS), dan Universitas Sebelas Maret untuk turut serta memecahkan persoalan kebangsaan. "Presiden meminta agar KAGAMA juga mengajak ke teman-teman ikatan alumni lain," kata Ganjar.
Â
Hadir dalam pertemuan tersebut selain Ganjar Pranowo, yaitu Budi Karya Sumadi sebagai Ketua Harian, AAGN Ari Dwipayana sebagai Sekretaris Jenderal, Yualita Widyadhari sebagai Bendahara Umum, Sri Puryono sebagai Wakil Sekretaris Jenderal, Anton Mart Irianto sebagai Ketua I, Wihana Kirana sebagai Ketua III, Bambang Esti Marsono sebagai Ketua IV, Haryadi Himawan sebagai Ketua V, dan La Ode Muhamad Untung sebagai Sekretaris Eksekutif.
Â
Sementara itu dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. (Humas Kemensetneg)
Â